Tampilkan postingan dengan label Djoko Soep Prijanto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Djoko Soep Prijanto. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Oktober 2013

SESUNGGUHNYA SHOLAT ITU...

QS 29:45 "...inna shshalaata tanhaa 'ani lfahsyaa-i walmunkari,....".
Saudara-saudara sesungguhnya sholat itu menjegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Setiap menjelang matahari terbenam di Radio Banten selalu didengungkan kalimat tersebut, siapa yg menyampaikan tak tanggung2, langsung sang Gurbenur Banten sendiri" Ratu Atut. Ch.", setiap hari kalimat itu diucapkan, namun yg terjadi sang Ratu dalam masalah besar dengan KPK yg berkaitan dengan perilaku keji.

Kisah cerita sang Ratu juga memahami bahwa sholat adalah perilaku ritual dalam menyembah Tuhannya, wal hasil ternyata tidak sesuai apa yg diucapkan sang ratu, sabda sang Ratu hanya sandiwara belaka.

Kalau kita mau menarik logisnya, sesuatu yg bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar tentu bukan laku ritual, namun lebih besar dari sekedar itu.

Satu contoh negara Indonesia, apa yg dilakukan negara ini dalam mencegah kejahatan?,
dengan gampang kita akan menjawab yaitu ditegaknya hukum.

Kalau logika ini kita tarik kedalam ayat diatas, "bahwa sesungguhnya hukum itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan Mungkar".

Bagaimana menurut saudara2 bisa masuk logika tidak?, sekilas memang bisa masuk logika, namun kalau mau diteliti masih ada yg kurang yaitu : "PENEGAKKANNYA".

Jadi perilaku keji dan mungkar ini hanya bisa di cegah bila Hukum di tegakkan.

Menarik dari benang logika itu, maka apakah sholat di dalam Alqur'an harus ditegakkan?, ternyata kita dapati banyak ayat2 yg berkaitan dengan sholat dengan perintah "TEGAKKANLAH SHOLAT".

HUKUM, dalam pemahaman umum adalah segala aturan yg membatasi perilaku dalam kehidupan, lalu hukum itu berisi apa?
tentu berisi peringatan-peringatan, bagi yg melanggar peringatan itu maka akan dikenai sangsi berupa hukuman.

Apakah sholat itu berisi peringatan-peringatan ?
JIka kita lanjut ayat diatas, maka sholat yg menjegah keji dan mungkar itu ditegaskan lagi, bahwa :

QS:29:45".......waladzikrullaahi akbaru,....".

Ya kalimat inilah kelanjutan dari penegasan tentang sholat bahwa: PERINGATAN Allah melebihi apapun "

Ternyata logika itu selaras dengan ayat-ayat Allah. Bahwa hukum berisi peringatan, sedang sholat juga peringatan dari Tuhan.

QS:36:2 "walqur-aani lhakiim"
Al hakim adalah nama lain dari Alquran' maka muara Shalat itu mengikuti Alhakim. Atau shalat itu mengikuti Alquran telah terhubung dari sini.

29:45] Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Hakim/Al Qur'an) dan dirikanlah shalat, ......."

Untuk menegakkan Hukum (Sholat) ayat di atas di awali dengan membaca Ketetapan (Al Qur'an). Semakin jelas bahwa perintah Tegakkan Sholat=Tegakkan Alhakim/Alqur'an.

Secara lengkap ayat ini berbunyi :

[29:45] Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari keji dan mungkar. Dan sesungguhnya peringatan Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sholat dari akar kata Sad Lad Waw. Bentuk jamaknya Shalawat. Banyak yg mengungkapkan kata shalawat atas nabi. Brarti nyembah nabi.

Bukan seperti itukan. Sholat arti dasarnya adalah mengekor. Atau mengikuti dengan sunguh-sungguh. Dalam perkembangan kata ini muncul banyak pemakaian.

Dalam urusan hamba dengan Rab. Memiliki maksud sang hamba mengikuti Rabnya. Caranya ya kemana Rab berkeinginan selalu diikuti oleh hambanya.

Bagaimana sebaliknya apakah mungkin Rab mengikuti Hambanya?.

Allah dan malaikatnya Shalawat atas nabi.. Alquran menegaskan hal seperti itu.

Maknanya bukan Allah mengikuti kemauan Nabi. Namun pengembangan kata sholat ini mengarah kepada hubungan yang dekat sebagaimana mengekor.

Kata silaturahmi yang bermaksud menjalin hubungan baik berasal dari dasar kata sila serapan dari kata salat. Juga pancasila yg bermakna 5 yg berkaitan / berhubungan.

Jadi sholat itu berhubungan dengan Tuhan dengan sebaik-baik hubungan.

Caranya ya mentaati aturannya menjauhi larangannya. Jika itu dilakukan hambanya maka Rab akan memberi balasan kebaikan

Sholat mengekor itu dari budaya Arab bisa digambarkan seperti ini, jika ada pacuan kuda, antara kuda terdepan dengan kuda yg akan menyalipnya hingga nempel secara ketat, itu bisa dikatakan kuda ke dua sedang sholat kepada kuda pertama.

Dengan gambaran itu, bisa dipahami jika anda sholat untuk Allah atau Rosulnya digambarkan seperti kuda tadi, kemanapun petunuk Allah mengarah maka ikuti sedekat-dekatnya.

gambaran seperti ini bisa anda buka di kamus Arab klasik.

Sebab Alquran itu bahasa Arab klasik tidak sama dengan arab sekarang meski mirip mirip tapi beda. Ini kamusnya :

Ketik aja di huruf shad lalu diurutkan kebawah anda bisa menemukan akar Shad Lam Waw. disitu ada aneka terjemahan yang bisa diambil. kalau belum jelas, masih ada bantuan yg lebih detailnya versi PDF. anda bisa klik diterjemahan yang ada angka birunya.

Kalau masih belum tahu mencari Akar Kata anda langsung aja ke alamat ini: http://quran.bblm.go.id/. disini bisa membantu anda untuk mencari akar kata, pesan saya jangan percaya saja dengan terjemahannya, sebab masih banyak yang terpengaruh dari Kitab Bukhori Cs.