Sabtu, 12 Oktober 2013

~ TENTANG BLACK HOLE & KESEIMBANGAN LANGIT ~

CUPLIKAN BUKU DTM-37:
Menjawab Tudingan KESALAHAN SAINTIFIK AL QUR’AN

TUDINGAN KEPADA AL QUR’AN:
Kitab suci umat Islam memberikan indikasi bahwa Lubang hitam alias black hole tidak ada. Padahal, sains modern telah membuktikan keberadaannya. Black holes mengindikasikan adanya instabilitas skala tertentu di dalam galaksi. Lubang hitam itu telah menelan bintang-bintang dan bahkan galaksi-galaksi di sekitarnya, sehingga tidak ada satu entitas pun, bahkan cahaya, yang bisa melepaskan diri darinya. Ayat berikut ini mengindikasikan tidak adanya black holes tersebut.

QS. Al Mulk (67): 3
Yang telah menciptakan tujuh LANGIT berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak SEIMBANG. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Jawabannya adalah sebagai berikut:

Point dari kritikan mereka terhadap ayat ini adalah tentang keseimbangan ciptaan Allah yang bernama langit. Menurut mereka, justru langit itu tidak seimbang. Buktinya ada black holes yang memunculkan ketidak-stabilan di berbagai wilayah alam semesta. Diantaranya ada di dalam galaksi, atau di ruang-ruang kosong antar galaksi yang menyedot berbagai materi yang dekat dengannya, termasuk cahaya. Sehingga cahaya yang lewat di dekatnya bakal lenyap tersedot ke dalam black hole. Itulah sebabnya ia kelihatan hitam, karena tidak ada cahaya yang bisa keluar darinya.

Kesimpulan semacam ini, bagi saya, menunjukkan cara berpikir yang parsial dalam melihat realitas. Justru alam semesta ini memperlihatkan bukti adanya keseimbangan yang luar biasa. Memang, dalam skala lokal-lokal banyak ketidak-seimbangan yang memunculkan dinamika lokal, tetapi secara holistik dan universal alam semesta berada dalam keadaan seimbang. Itulah sebabnya alam semesta bisa mencapai umur belasan miliar tahun seperti sekarang. Jika tidak seimbang, alam ini sudah runtuh sesaat setelah terjadinya big bang.

Ada keseimbangan yang sangat menakjubkan antara gaya gravitasi dan anti gravitasinya. Gaya antigravitasi muncul sebagai kekuatan ledakan yang lontarannya sangat dahsyat sehingga menghasilkan alam semesta yang mengembang. Sedangkan gaya gravitasi mengimbanginya dengan gaya tarik yang mempertahankan kestabilan pengembangan alam semesta itu.

Itulah yang diceritakan Al Qur’an, bahwa Allah telah menahan langit supaya tidak lenyap. Karena, jika alam semesta ini tidak seimbang, ia akan lenyap sebagaimana peristiwa black hole yang telah menelan benda-benda langit dan cahaya di sekitarnya itu.

QS. Faathir (35): 41
Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Disinilah luar biasanya, di skala lokal terjadi ketidak seimbangan tetapi di skala universal semua gaya berjumlah nol: seimbang..!!

Ini menunjukkan adanya desain yang begitu hebat dan akurat. Karena, kalau sampai gaya gravitasi dan antigravitasi alam semesta melampaui keseimbangan ini sedikit saja, alam semesta sudah runtuh sejak dulu-dulu. Termasuk juga antara matahari dengan planet-planet yang mengelilinginya di dalam sebuah tatasurya.

Bumi kita sudah sekitar 5 miliar tahun mengelilingi matahari dengan bertumpu pada keseimbangan gaya gravitasi dan antigravitasi itu. Tarikan matahari diimbangi oleh Bumi dengan cara bergerak melengkung sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang melawan tarikan matahari. Jika ini tidak seimbang, maka usia Bumi tidak akan mencapai miliaran tahun seperti ini.

Dan seterusnya, kita bisa mengembangkan penjelasan ini ke banyak peristiwa di alam semesta. Baik yang dekat dengan kita, maupun yang berada nun jauh disana. Seluruh bukti sains justru menunjukkan adanya keseimbangan secara holistik dan universal..! Wallahu a’lam bissawab.

(*Cuplikan buku DTM-37, halaman 134-137)

1 komentar: