CUPLIKAN BUKU DTM-37:
Menjawab Tudingan KESALAHAN SAINTIFIK AL QUR’AN
TUDINGAN KEPADA AL QUR’AN:
Kitab suci umat Islam memberikan indikasi bahwa Lubang hitam
alias black hole tidak ada. Padahal, sains modern telah membuktikan
keberadaannya. Black holes mengindikasikan adanya instabilitas skala tertentu
di dalam galaksi. Lubang hitam itu telah menelan bintang-bintang dan bahkan
galaksi-galaksi di sekitarnya, sehingga tidak ada satu entitas pun, bahkan
cahaya, yang bisa melepaskan diri darinya. Ayat berikut ini mengindikasikan
tidak adanya black holes tersebut.
QS. Al Mulk
(67): 3
Yang telah
menciptakan tujuh LANGIT berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak SEIMBANG. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Jawabannya adalah sebagai berikut:
Point
dari kritikan mereka terhadap ayat ini adalah tentang keseimbangan ciptaan
Allah yang bernama langit. Menurut mereka, justru langit itu tidak seimbang.
Buktinya ada black holes yang memunculkan ketidak-stabilan di berbagai wilayah
alam semesta. Diantaranya ada di dalam galaksi, atau di ruang-ruang kosong
antar galaksi yang menyedot berbagai materi yang dekat dengannya, termasuk
cahaya. Sehingga cahaya yang lewat di dekatnya bakal lenyap tersedot ke dalam
black hole. Itulah sebabnya ia kelihatan hitam, karena tidak ada cahaya yang
bisa keluar darinya.
Kesimpulan
semacam ini, bagi saya, menunjukkan cara berpikir yang parsial dalam melihat
realitas. Justru alam semesta ini memperlihatkan bukti adanya keseimbangan yang
luar biasa. Memang, dalam skala lokal-lokal banyak ketidak-seimbangan yang
memunculkan dinamika lokal, tetapi secara holistik dan universal alam semesta
berada dalam keadaan seimbang. Itulah sebabnya alam semesta bisa mencapai umur
belasan miliar tahun seperti sekarang. Jika tidak seimbang, alam ini sudah
runtuh sesaat setelah terjadinya big bang.
Ada
keseimbangan yang sangat menakjubkan antara gaya gravitasi dan anti
gravitasinya. Gaya antigravitasi muncul sebagai kekuatan ledakan yang
lontarannya sangat dahsyat sehingga menghasilkan alam semesta yang mengembang.
Sedangkan gaya gravitasi mengimbanginya dengan gaya tarik yang mempertahankan
kestabilan pengembangan alam semesta itu.
Itulah
yang diceritakan Al Qur’an, bahwa Allah telah menahan langit supaya tidak
lenyap. Karena, jika alam semesta ini tidak seimbang, ia akan lenyap
sebagaimana peristiwa black hole yang telah menelan benda-benda langit dan
cahaya di sekitarnya itu.
QS. Faathir (35): 41
Sesungguhnya Allah menahan
langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap
tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Disinilah
luar biasanya, di skala lokal terjadi ketidak seimbangan tetapi di skala
universal semua gaya berjumlah nol: seimbang..!!
Ini
menunjukkan adanya desain yang begitu hebat dan akurat. Karena, kalau sampai
gaya gravitasi dan antigravitasi alam semesta melampaui keseimbangan ini
sedikit saja, alam semesta sudah runtuh sejak dulu-dulu. Termasuk juga antara
matahari dengan planet-planet yang mengelilinginya di dalam sebuah tatasurya.
Bumi
kita sudah sekitar 5 miliar tahun mengelilingi matahari dengan bertumpu pada
keseimbangan gaya gravitasi dan antigravitasi itu. Tarikan matahari diimbangi
oleh Bumi dengan cara bergerak melengkung sehingga menghasilkan gaya
sentrifugal yang melawan tarikan matahari. Jika ini tidak seimbang, maka usia
Bumi tidak akan mencapai miliaran tahun seperti ini.
Dan
seterusnya, kita bisa mengembangkan penjelasan ini ke banyak peristiwa di alam
semesta. Baik yang dekat dengan kita, maupun yang berada nun jauh disana.
Seluruh bukti sains justru menunjukkan adanya keseimbangan secara holistik dan
universal..! Wallahu a’lam bissawab.
(*Cuplikan
buku DTM-37, halaman 134-137)
mohon untuk dibaca lagi surat Al-Mulk ayat 3
BalasHapus