Tampilkan postingan dengan label Gorilla Ngakak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gorilla Ngakak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Juni 2011

BARBAROSSA, SI JANGGUT MERAH


Anda pernah lihat tokoh bajak laut bodoh dan sial berjanggut merah dalam serial Asterix? Atau tokoh bajak laut berjanggut merah yang menjadi lawan bagi Kapten Jack Sparrow dalam film 'Pirates of the Caribbean' ? Atau juga tokoh-tokoh antagonis dalam serial bajak laut yang selalu digambarkan berjanggut merah?

Ya. Barbarossa, yang artinya si Janggut Merah. Tokoh yang satu ini selama berabad-abad selalu digambarkan dunia Barat sebagai tokoh jahat yang menguasai lautan Mediterania. Anggapan itu terus berlanjut hingga kini, yang dibungkus dalam film-film produksi Barat. Tapi apakah kita pernah tahu bahwa bajak laut berjanggut merah ini sebenarnya adalah seorang muslim yang bernama Khairuddin?

Pada abad ke-XVI Masehi, negara-negara penjajah dari Eropa berusaha menguasai laut Mediterania dan menaklukkan beberapa wilayah Islam di Spanyol dan Afrika Utara. Namun usaha penjajahan itu tidak semudah yang diharapkan, karena muncul seorang "perompak" swasta yang selalu mengganggu ketenangan kapal-kapal Eropa tersebut. Kumpulan perompak itu dipimpin oleh dua bersaudara yaitu Aruj dan Khidr, yang sama-sama berjanggut merah. Merekalah yang kemudian dijuluki Barbarossa bersaudara.

Barbarossa bersaudara ini begitu tangguh di lautan, dan perancang strategi yang ulung. Tidak heran jika kapal-kapal Eropa mengalami kekalahan demi kekalahan. Negeri-negeri Islam satu per satu dibebaskan. Atas jasanya, kesultanan Turki Utsmani memasukkan mereka ke dalam angkatan laut Turki.

Bergabungnya Barbarossa bersaudara ke dalam angkatan laut resmi Turki membuat kekuatan mereka semakin menjadi-jadi. Kerajaan-kerajaan Kristen Eropa dibuat ngeri melihat sepak terjang Barbarossa bersaudara ini.

Pada tahun 1518, Aruj gugur dalam pertempuran di Tlemcen. Namun, kepergian sang kakak tidak membuat Khidr patah semangat. Kemenangan demi kemenangan yang gemilang membuatnya diangkat sebagai panglima tertinggi angkatan laut Turki yang bergelar "Kapudan Pasha". Salah satu kemenangan terbesar Khidr Barbarossa (yang juga sering disebut Khairuddin Barbarossa) adalah pada tahun 1538 dalam perang di Preveza, Yunani. Armada Eropa yang terdiri dari 600 kapal Spanyol, Kekaisaran Romawi Suci, Venesia, Portugis, Genoa, Vatikan, Florence, Malta dan negara-negara Eropa lainnya yang dipimpin oleh Andre Doria berusaha melumatkan armada Barbarossa yang jumlahnya hanya sepertiga dari kekuatan musuh. Berkat kejelian dan strategi Barbarossa, serta semangat jihad yang menyala-nyala dari pasukan Turki, pasukan Eropa berhasil diluluh-lantakkan, sehingga di akhir pertempuran, kapal Eropa tinggal tersisa separuh saja. Orang Eropa akan selalu mengenang kekalahan di Preveza ini sebagai mimpi buruk di mana kerajaan Tuhan harus kalah menghadapi kaum kafir Islam.

Ada satu pernyataan menarik dari Khairuddin Barbarossa yang menarik untuk disimak. Ketika seorang mengatakan kepadanya bahwa orang Eropa menganggapnya sebagai seorang bajak laut, Khairuddin Barbarossa hanya tersenyum dan menjawab dengan santai tapi penuh makna: "Jika yang dimaksud dengan bajak laut adalah seorang yang berjuang membela negeri-negeri Muslim, menyelamatkan kaum Muslimin yang tertindas, serta memerangi orang-orang yang memusuhi agama Allah, biarlah seluruh dunia mengetahui bahwa saya seorang bajak laut ......"