Kamis, 23 September 2010

PERBEDAAN DEBAT & DISKUSI

oleh Agus Mustofa pada 22 September 2010 pukul 9:20

Bahwa ada perbedaan yang mendasar antara DEBAT dengan DISKUSI. Setidak-tidaknya dalam beberapa hal berikut ini:

1). Berdebat biasanya dilakukan dengan cerewet dan bertele-tele, sedangkanberdiskusi dilakukan dengan LUGAS dan ELEGAN.

2.) Berdebat biasanya berujung pada suasana panas dan pertengkaran, sedangkan berdiskusi berujung pada PERSAUDARAAN dan suasana yang SEJUK.

3.) Berdebat biasanya dilakukan untuk membenarkan diri sendiri, sedangkan diskusi untuk memperoleh KEBENARAN yang diakui secara common sense.

4.) Berdebat biasanya menggunakan emosi, sedangkan berdiskusi menggunakan AKAL KECERDASAN.

5.) Berdebat biasanya berakhir dengan menang/kalah, sedangkan diskusi berakhir dengan KEMENANGAN bersama.

6.) Berdebat dilakukan dengan gaya sok pintar dan tinggi hati, sedangkan diskusi dilakukan dengan gaya COOL dan RENDAH HATI.

Nah, saya kira kita sepakat bahwa forum ini bukan forum DEBAT yang memunculkan suasana panas, pertengkaran, dan emosional. Melainkan, FORUM DISKUSI untuk menambah PERSAUDARAAN dan KEMANFAATAN BERSAMA dalam MENDEKATKAN DIRI kepada Allah.

Siapa saja yang mengajak berdebat TIDAK USAH DILAYANI dan tidak usah DIKOMENTARI. Karena sebenarnya dia tidak sedang ingin bersama kita dalam mencari kebenaran, melainkan hanya ingin menciptakan pertengkaran dan perpecahan. Dia belum mengerti cara BERAGAMA, melainkan hanya ingin pamer-pamer ILMU agama. Dan TIDAK MENGIKUTI cara yang diajarkan oleh ALLAH dan Rasul-Nya, berikut ini.

QS. An Nahl [16]: 125
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan pelajaran yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan cara yang BAIK. Sesungguhnya Tuhanmu DIA-lah yang lebih MENGETAHUI tentang siapa yang TERSESAT dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat PETUNJUK.

QS. Ali Imran [3]: 159
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu (Muhammad) berlaku LEMAH LEMBUT terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi BERHATI KASAR, tentulah mereka MENJAUHKAN diri darimu...

QS. Asy Syuura [42]: 23
... Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali KASIH SAYANG dalam PERSAUDARAAN". Dan siapa yang MENGERJAKAN kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

sumber:
https://www.facebook.com/notes/agus-mustofa/-perbedaan-debat-diskusi-/436905171836

Sabtu, 31 Januari 2009

Ubahlah Perasaan Anda Menjadi Aktifitas Kerja Yang Nyata

oleh Mario Teguh pada 30 Januari 2009 pukul 21:07

Ubahlah perasaan Anda menjadi aktifitas kerja yang nyata.

Segera setelah apa yang Anda inginkan menjadi jelas bagi Anda, bangunlah perasaan-perasaan yang kuat mengenai pencapaian dari keinginan-keinginan Anda itu.

Bangunlah perasaan-perasaan yang kuat mengenai keinginan-keinginan Anda untuk menjadi pribadi sebagaimana yang Anda impikan, untuk mampu melakukan yang Anda sukai, dan untuk memiliki yang Anda idamkan. Bayangkanlah keindahan dari keadaan-keadaan yang akan berada dalam kendali Anda nanti, tentang perasaan suka-cita dalam pencapaian tujuan-tujuan Anda.

Kemudian, segera ubah-lah perasaan-perasaan kuat itu ke dalam aktifitas dan kegiatan yang nyata.

Segera setelah Anda merasa bersemangat, bertindaklah.

Untuk setiap keinginan, akan selalu ada harga yang harus dibayar untuk mencapainya.

Keadaan-keadaan yang ingin Anda capai itu hanya bisa dicapai dengan tindakan yang nyata, dengan pekerjaan dan kerja keras yang sebenarnya. Impian-impian Anda tidak akan menjadi kenyataan hanya dengan menuliskannya dalam bentuk slogan dan meneriakkannya dengan penuh semangat.

Anda disebut betul-betul bersemangat, bila Anda segera terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan nyata.

Mengepalkan tinju dan meneriakkan yell-yell mengenai hak keberhasilan Anda, adalah bayangan dari sebuah pohon buah. Berkeringat dan letih dalam pekerjaan yang sebenarnya, adalah pohon yang sedang berbuah.

Segera setelah Anda berada dalam bayang-bayang impian Anda, dan menjadi bersemangat karenanya, segera dan langsung lah Anda mengubah perasaan bersemangat itu - menjadi aktifitas kerja yang sebenarnya. Perasaan-perasaan kuat Anda akan mengambil bentuk-bentuk kegiatan tubuh yang menghasilkan.

Pada saat Anda letih dan ingin beristirahat - istirahat Anda harus menjadi proses peremajaan tenaga dan keinginan Anda untuk mencapai semua yang Anda impikan, yang Anda idamkan, dan yang Anda rencanakan.

Ingatlah bahwa istirahat Anda adalah sebuah kebutuhan, dan bukan sebuah tujuan. Beristirahatlah untuk mengembalikan kekuatan-kekuatan Anda.

Janganlah menjadikan istirahat sebagai impian di dalam kerja Anda.

Maka bersemangat baik-lah mengenai kemungkinan-kemungkinan yang bisa Anda capai. Bangunlah perasaan-perasaan kuat mengenai keinginan-keinginan Anda.

Dan kemudian, ubahlah perasaan Anda menjadi aktifitas kerja yang nyata.

Minggu, 04 Januari 2009

Kita Tumbuh Bukan Pada Yang Kita Miliki


Ternyata, bila kita bersedia menyibukkan diri untuk melayani sesama, kita akan dilebihkan dengan ukuran dan kebahagiaan yang tidak bisa dimengerti oleh orang yang hanya bersedia melayani dirinya sendiri.

Sebenarnya kita tumbuh bukan pada yang kita miliki, tetapi pada yang kita lakukan.


oleh Mario Teguh pada 3 Januari 2009 pukul 22:49