Rabu, 01 Februari 2012

FAKTA KELAM ABU HURAIRAH

Oleh Yahia Rahman pada 31 Januari 2012 pukul 16:52
Note : Ini adalah fakta sejarah! Namun anda tidak perlu khawatir, karena tidak akan merusak kesucian Islam. Allah tidak pernah menyuruh kita untuk mengikuti perkataan Abu Hurairah, dan Abu Hurairah bukanlah seorang nabi. Selamat membaca!


Ada berapa banyak Hadits yang diriwayatkan kepada kita? Dan siapakah sebenarnya Abu Hurairah?
Riwayat hadits yang berhasil dikumpulkan (dan diatasnamakan kepada Nabi Muhammad) jumlahnya ratusan ribu. Kurang lebih sekitar 700.000. riwayat. Namun tahukah anda bahwa 99% dari hadits-hadits tersebut ternyata adalah kebohongan belaka dan telah ditolak oleh ulama-ulama terdahulu, di mana mereka bisa mengidentifikasi sendiri hadits mana yang benar, dan hadits mana yang merupakan kebohongan.

Mari kita tengok beberapa pengumpul hadits yang terkenal, dan pelajari bagaimana cara mereka mengumpulkannya!

1) Malik ibn Anas telah mengumpulkan sekitar 500 hadits, dan membukukannya dalam kitab karangannya yang terkenal, “Al-Muwatha”.

2) Ahmad ibn Hanbal telah mengumpulkan 700.000. hadits. Dari sejumlah itu, ia hanya menggunakan 40.000. hadits yang dianggap otentik, dan membukukannya dalam kitab terkenalnya “Musnad”. Dengan kata lain ia beranggapan bahwa 660.000. hadits lainya sebagai kebohongan dan belum terbukti keotentikannya. Maka berarti 94% hadits yang dikumpulkannya adalah tidak otentik.

3) Bukhari mengumpulkan 700.000. hadits dan hanya menerima 7275 hadits saja dan dibukukan dalam kitab “Shahih Bukhari” yang terkenal. Dengan kata lain 99% hadits yang dikumpulkannya adalah tidak otentik.

4) Muslim mengumpulkan 300.000. hadits dan hanya mengambil 4000 saja yang dibukukan dalam “Kitab Shahih Muslim” yang terkenal. Dengan kata lain ia telah menganggap 296.000. atau 99% dari hadits yang dikumpulkannya sebagai tidak otentik.

Fakta ini seharusnya membuka mata anda tentang bagaimana korupsi dan distorsi telah memasuki agama Islam tercinta ini lewat pintu belakang!

Maka sekarang kita mulai mengerti mengapa Allah berjanji untuk memelihara sendiri kemurnian dari kitab suci yang diturunkan-Nya, yaitu satu-satunya hadits otentik, yang harus diterima, dan terbaik, yaitu Qur’an!

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al Hijr : 9)

Tidak ada jaminan yang bisa ditawarkan kepada perkataan-perkataan bohong oleh para pembohong, yang mencoba mengacak-acak isi Qur’an, sambil berkata bahwa Qur’an itu tidak lengkap, tidak detail, dan tidak sempurna, dan berpendapat bahwa Qur’an masih harus dilengkapi dengan kitab-kitab lain!

Siapakah Abu Hurairah sebenarnya?

Nama Abu Hurairah muncul hampir di seluruh periwayatan hadits, di mana ia hampir selalu menjadi mata rantai awal dalam periwayatan hadits. Ini berarti dia mengaku sebagai orang pertama yang mendengarkan perkataan-perkataan Nabi Muhammad.

Abu Hurairah berasal dari Yaman, dan bergabung di Madinah pada tahun ke-7 Hijriyah, dan menyatakan diri masuk Islam. Kebersamaannya dengan Rasulullah tidak lebih dari dua tahun saja. Nama julukan Abu Hurairah dalam bahasa Arab berarti “Bapak Dari Para Kucing.”

Para sejarawan muslim tidak tahu menahu siapa nama aslinya. Abu Hurairah telah meriwayatkan 5374 hadits dalam kurun waktu kurang dari dua tahun kebersamaannya dengan Rasulullah. Bandingkan saja dengan orang-orang yang telah bersama dengan Rasulullah untuk waktu yang lama namun hanya sedikit meriwayatkan hadits, seperti Aisyah, Abu Bakar, Umar, dan Ali.

Sebagian besar hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berstatus “Ahad” alias tunggal, yang berarti saksi atas kebenaran hadits itu hanya Abu Hurairah sendri yang mengetahui (Hukum kebenaran atas kesaksian yang mewajibkan minimal dua orang sebagai saksi telah digugurkan demi memperjuangkan seorang Abu Hurairah!)

Aisyah, istri Rasulullah, dan beberapa sahabat telah menuduh Abu Hurairah sebagai seorang pembohong yang telah membuat-buat berita bohong tentang Rasulullah, demi menaikkan status pribadinya saja.

Umar ibn Khattab, khalifah kedua, pernah mengancam akan mengasingkan Abu Hurairah, jika ia tidak berhenti mengucapkan kebohongan-kebohongan tentang Nabi Muhammad. Abu Hurairah memang menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Namun setelah Umar dibunuh, ia memulai lagi kebohongan-kebohongan itu. Ia tetap melanjutkan cerita-cerita bohongnya demi menyenangkan hati Khalifah Mu’awiyah, dan ia pun hidup dalam kemewahan di Istana sang khalifah di Syria. Bahkan Abu Hurairah sendiri pernah mengakui bahwa ia pernah diancam cambukan oleh Umar jika ia tetap berkisah tentang hadits.

Periwayatan Abu Hurairah menjadi meragukan, dalam beberapa kasus, ketika ia mengaku menjadi saksi atas kejadian seputar Rasulullah, sementara fakta sejarah tidak mendukung kesaksiannya tersebut.

Sebagai contoh, ia berkata : “Aku memanggil Ruqayyah, putri Rasulullah, istri Usman, ketika ia sedang memegang sisir di tangan ...”

Tunggu! Itu tidak mungkin ...

Ruqayyah telah wafat pada tahun ke-3 Hijriyah setelah kemenangan dalam Perang Badr, sementara Abu Hurairah baru datang bergabung dan memeluk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah! Informasi ini bisa dibaca dalam kitab “Mustadrak” volume 2, hal 48, oleh Hakim dan juga kitab “Talkees ul-Mustadrak” oleh Zahabi.

Empat khalifah awal, adalah Abu Bakar, Umar ibn Khattab, Utsman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Thalib. Melalui intrik politik yang kotor, Ali telah dibunuh dan digulingkan dari kekuasaannya, dan direbut oleh Mu’awiyah. Abu Jafar Al-Iskafy menceritakan bahwa Khalifah Mu’awiyah telah mengangkat beberapa pejabat, termasuk Abu Hurairah, dan memerintahkan mereka untuk mengarang-ngarang hadits yang isinya bertujuan untuk menjelek-jelekkan Ali dan keluarganya. Hal ini bertujuan untuk memperkuat legitimasi Mu’awiyah sebagai khalifah yang sah. Abu Hurairah tinggal di istana kekhalifahan Mu’awiyah, dan melayaninya dengan berbagai kebijakan politik. Ia telah meriwayatkan hadits-hadits yang isinya merupakan penghinaan terhadap Ali, demi menyenangkan hati Mu’awiyah.

Pada masa kekuasaan Mu’awiyah itulah, dengan bantuan Abu Hurairah, banyak hadits “diterbitkan”, yang isinya banyak mendukung bahwa Khalifah dan Imam haruslah ditaati sebagaimana orang beriman menaati Allah dan Rasul-Nya, di mana hal ini nyata-nyata bertentangan dengan perintah dalam Qur’an bahwa segala permasalahan dan pemecahannya haruslah melalui mekanisme musyawarah mufakat. Banyak sekali hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah nyata-nyata mengandung kontradiksi : baik dengan hadits yang diriwayatkannya sendiri, hadits riwayat orang lain, Qur’an, dan kewajaran dalam kehidupan.

Abu Hurairah sebagaimana Kaab Al Ahbar, seorang Yahudi yang mencoba merusak isi Qur’an dengan mencampurkan aturan dan hukum yang diambil dari kitab-kitab Yahudi. Mereka telah memproduksi hadits-hadits yang tidak masuk akal, yang berdasarkan cerita-cerita Talmud, yang sangat bertentangan dengan Qur’an.

Para sejarawan Islam mengisahkan bahwa Abu Hurairah menjadi sangat kaya ketika ditunjuk sebagai Gubernur Bahrain. Umar sangat marah dan memanggilnya seraya berkata, “Kamu adalah musuh Allah karena kamu telah mencuri uang yang bukan hak! Aku telah menjadikanmu Amir di Bahrain, bahkan ketika itu kamu tidak mampu membeli sepasang sepatu pun! Dari mana kamu dapatkan uang sebanyak ini (400.000. Dirham)???”

Abu Hurairah juga sangat dikenal karena kebenciannya terhadap kaum wanita dan anjing, serta memasukkan prasangkanya itu ke dalam hadits-haditsnya. Ia telah meriwayatkan hadits-hadits yang merendahkan martabat kaum wanita, dan hadits-hadits yang memerintahkan pembunuhan terhadap anjing.

Jika kita menerima kriteria yang diajarkan Bukhari dan Muslim tentang bagaimana kita bisa menilai apakah seorang periwayat itu layak atau tidak dipercaya kebenarannya, maka Abu Hurairah adalah orang pertama yang gagal dalam ujian itu, dan hadits-haditsnya adalah yang pertama akan tertolak.

Dalam kitab terkenal “Ta’wil Mukhtalaf Al Hadith” oleh Ibn Qutaibah Al Dinuri, mengisahkan bahwa Aisyah berkata keras kepada Abu Hurairah : “Kamu telah mengatakan tentang Rasulullah yang mana kami sendiri tidak pernah mendengarnya dari beliau!” Maka Abu Hurairah berkata : “Kamu selama ini terlalu sibuk berhias di depan cermin saja!” Aisyah menjawab lagi : “Kamulah yang terlalu sibuk memikirkan perutmu sendiri! Kamu selama ini selalu mengemis-ngemis di jalanan meminta makanan kepada orang yang lewat, sementara mereka enggan menolongmu, dan pada akhirnya kamu kembali dan berhenti di depan kamarku. Dan orang-orang menganggapmu gila !”

Berikut adalah perbandingan hadits-hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dengan yang diriwayatkan Aisyah, Abu Bakar, Utsman, dan Ali.

Dijelaskan dalam buku “Hadith Literature : Its Origin, Development, and Special Features” oleh Muhammad Zubair Shidiq. Angka pertama menunjukkan peringkat, angka kedua menunjukkan berapa banyak hadits yang diriwayatkan.

1) Abu Hurairah : 5374 hadits.
4) Aisyah : 2210 hadits.
10) Umar ibn Khattab : 537 hadits.
11) Ali ibn Abi Thalib : 536 hadits.
31) Abu Bakar : 142 hadits.

Bandingkan jumlah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar dengan Abu Hurairah! Ingat bahwa Abu Bakar adalah sahabat paling setia yang menemani Nabi Muhammad selama lebih dari 23 tahun, sementara Abu Hurairah hanya kurang 2 tahun bersama Nabi Muhammad!

Apakah mata dan pikiran anda telah terbuka sekarang?

Damai beserta kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar