Copas
dari
Assalamualaikum,
ana dapet tulisan lucu ini dari sebuah milis yang bertaut ke blog si penulisnya
(guh)….ana rasa tulisan menarik ini bisa menjadi reflexi umat untuk tidak
terpancing ke hal-hal yang merusak keislaman kita…
Membuat
kartun amatiran, lalu menyertakan ayat-ayat palsu dan cuplikan hadis supaya
hinaan tampak sesuai dengan kebenaran? Menurut saya itu cara tak bermutu. Hanya
bombastis beberapa saat lalu lenyap. Paling ada yang terprovokasi dan
marah-marah sedikit, tapi nama baik Nabi yang dijadikan sasaran tidak cacat
sedikitpun.
Berikut
ini beberapa cara menghina yang saya pikir punya efek sangat destruktif
terhadap nama baik target. Tak sebatas merusak nama baik, tapi citra ajaran dan
citra umatnya juga akan ikut hancur hingga taraf sulit diperbaiki. Trik ini
dapat digunakan untuk menghina Nabi, ajaran dan umat manapun.
1) Menikahi
anak dibawah umur sambil mengaku sedang mencontoh perbuatan Nabi. Kemudian berkomplot
dengan kroni-kroni yang ada diberbagai level, terutama dari elit partai
religius, pemuka agama, penguasa agama dan elit pemerintahan untuk
beramai-ramai membenarkan aksi tersebut.
Ini sama dengan mengatakan beramai-ramai bahwa Sang Nabi adalah
orang yang mengajarkan untuk menikahi anak dibawah umur.
2)
Menikah
lagi tanpa persetujuan istri dan anak-anaknya, sambil mengaku dirinya berbuat
begitu karena sedang mengikuti teladan Nabi.
Ini sama dengan mengatakan bahwa Nabi adalah lelaki yang karena ngebet
ingin kawin lagi, jadi tidak tidak peduli pada perasaan istri dan anak
kandungnya sendiri.
3) Mengawini
banyak perempuan, koleksi banyak sekali Istri, dan mengembor-gemborkan ke
seluruh dunia bahwa dirinya sedang mengikuti petunjuk nabi.
Sama dengan mengatakan bahwa Nabi adalah orang yang suka kawin dan
mengajak umatnya untuk doyan kawin.
4)
Membantai
sebanyak mungkin orang tak bersalah (bisa pakai bom), lantas menuduh para
korban yang berjatuhan sebagai kafir yang pantas dibunuh, kemudian menyatakan
bahwa aksi itu sangat sesuai dengan ajaran sang Nabi. Mengaku melakukannya
sepenuh hati demi memperjuangkan ajaran sang Nabi. Kemudian dibantu media-media
televisi, terus-menerus menyatakan ke seluruh dunia bahwa aksi biadab itu
benar-benar sesuai dengan ajaran sang Nabi. Penghinaan ini semakin efektif saat
ada ratusan massa (yang seolah-olah mewakili seluruh umat target) terus
menyanjung dan memuja para pelaku pembantaian sebagai pahlawan yang membela
ajaran sang Nabi.
Ini sama dengan mengatakan pada manusia sedunia bahwa Nabi
mengajarkan ajaran sadis penuh terror yang berbahaya dan harus sangat
diwaspadai.
5) Dalam
setiap diskusi selalu berbelit-belit sambil menghina, mengutuk,memberi cap
kafir, dan menuduh sesat kepada pihak yang berbeda pendapat, sambil menyatakan
bahwa dirinya adalah orang yang lebih tahu, lebih berilmu, paling benar dan
paling setia pada ajaran sang nabi.
Ini sama saja dengan mengatakan bahwa Nabi mengajarkan cara
berpikir dan berdiskusi yang aneh. Menampilkan bahwa ajaran sang Nabi adalah
racun yang membuat manusia jadi penuh permusuhan, merasa paling benar sendiri,
gampang marah dan sulit diajak bertukar pikiran.
6) Mengajarkan
anak-anak sejak kecil untuk membenci siapapun yang berbeda agama, memusuhi yang
berbeda keyakinan. Mencuci otak anak-anak agar percaya bahwa semua orang yang
berbeda adalah musuh yang harus dicurigai. Tentunya sambil menanamkan bahwa
ajaran sang nabi adalah yang paling benar karena yang lain salah, musuh, boleh
dibunuh dan diperlakukan semena-mena.
Selain sama dengan mengatakan bahwa Nabi anti kebersamaan dan
ajarannya tidak cocok bagi masyarakat plural. Penghinaan seperti ini juga bisa
digunakan dalam rangka mempersiapkan agen-agen yang siap digunakan dalam
aksi-aksi penghinaan dimasa datang.
7)
Mempolitisir
ajaran nabi, menggunakannya untuk menggalang dukungan dan memaksa orang untuk
tunduk. Denganmengatasnamakan Tuhan, menyingkirkan setiap lawan dengan
menuduhnya tidak sesuai dengan ajaran Nabi. Berkuasa secara otoriter sambil
terus mengaku sedang menjalankan ajaran nabi.
Ini sama dengan menampilkan bahwa Nabi adalah seseorang penggiat
teokrasi yang haus kekuasaan. Ini juga membuat umat yang memeluk ajarannya
tampak seperti orang-orang yang selalu menunggu kesempatan untuk menggulingkan
pemerintahan di negara manapun mereka berada. Kalau ada penghinaan terhadap
Tuhan, itu hanyalah bonus.
8)
Sering
beraksi anarkis, barbar, hobi marah-marah dan penuh kekerasan sambil terus
berteriak-teriak bahwa aksinya sesuai ajaran nabi. Dengan pongah mengaku
dirinya sedang membela dan memperjuangkan ajaran nabi.
Ini sama dengan menyatakan keseluruh dunia bahwa Nabi sifatnya
gampang marah-marah dan suka menyelesaikan setiap masalah dengan cara
kekerasan. Dan beliau menularkan sifat itu pada pengikutnya.
9) Memaksakan
pendapat, memaksakan budaya asing, memaksakan keseragaman, memecah belah
negara, menghina saudara sebangsa, menghina kebudayaan lokal sebagai biadab
sambil mengatakan dirinya melakukan itu karena sedang melaksanakan dan
memperjuangkan ajaran sang nabi.
Ini sama dengan menyatakan bahwa Nabi mengajarkan ajaran ga beres
yang sangat cocok dipakai kaum penjajah sebagai alat mempersiapkan wilayah
jajahan: Cabut penduduk dari kebudayaannya, pecah belah, adu domba lalu keruk
sepuasnya.
Sedikit
catatan:
Untuk
bisa efektif, cara-cara diatas harus dilakukan dari dalam. Bisa memanfaatkan
para penyusup atau para munafik yang tampil paling suci padahal perilakunya
paling merusak.
Akan jauh
lebih efektif jika pelaku penghinaan adalah seorang munafik yang dianggap
sangat taat kepada ajaran Nabi target. Memang perlu waktu untuk menyusupkan
agen perusak sampai sedalam itu, tapi hasilnya memang sesuai, pasti
menghancurkan.
Tapi…
seperti biasa… tak ada cara yang sempurna… termasuk dalam cara menghina Nabi.
Walaupun
cara-cara diatas memang efektif untuk menghina dan menghancurkan citra Nabi,
citra Umat dan citra Ajarannya sekaligus…. Masih ada sedikit kekurangan yang
cukup serius: Nabi dan Umat yang dijadikan target harus mau berpikir agar bisa
merasa terhina dan tersinggung. Dan itu adalah bagian yang tersulit. Memaksa
orang untuk berpikir adalah hal yang sangat tidak mudah. Bahkan Tuhan pun hanya
bisa sebatas menyuruh.
Jadi
kalau yang dicita-citakan hanya provokasi ga mutu, dan targetnya hanyalah umat
yang tidak mau berpikir atau malahan mengharamkan kegiatan berpikir, maka tidak
usah repot membuang energi untuk menerapkan cara penghinaan canggih yang
destruktif seperti diatas.
Sekian.
Terimakasih. Silakan menambahkan, mengoreksi dan mengklarifikasi jika dirasa
perlu. Siapa tahu ada poin yang anda anggap bukan hinaan, tapi justru sebagai
pujian? Silakan dikritisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar