Minggu, 11 Mei 2014

Teori agar mendapat hikmah (kepahaman) Al Qur'an (BAGIAN 1)



MOHON LINDUNGAN ALLAH DARI GODAAN IBLIS SYAITAN YANG TERKUTUK

QS. Al-'A`raf [7] : 16-17
(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,
kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."

QS. Al-Hijr [15] : 39-42
Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka." Dia (Allah) berfirman, "Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku." Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat.

QS. Al-'A`raf [7] : 30
Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi sepantasnya menjadi sesat. Mereka menjadikan setan-setan sebagai pelindung selain Allah. Mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.

QS. An-Nahl [16] : 98
Maka apabila engkau membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

QS. Fussilat [41] : 36
Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

QS. Taha [20] : 117
Kemudian Kami berfirman, "Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.

QS. Al-Mu'minun [23] : 97-98
Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku."


MEMBACA DAN MEMPELAJARI AL-QUR`AN TIDAK BOLEH TERGESA-GESA

QS. Taha [20] : 114
Maka Maha tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. "

QS. Al-Muzzammil [73] : 4
atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.

QS. Al-Qiyamah [75] : 16
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya


MOHON BIMBINGAN DAN MOHON DITAMBAHKAN ILMU DARI ALLAH

QS. Al-Baqarah [2] : 32
Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."

QS. Yusuf [12] : 22
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

QS. Taha [20] : 114
Maka Maha tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. "

QS. Ash-Shu`ara' [26] : 83
(Ibrahim berdoa), "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,


MEMBACA AL-QUR`AN HARUS MENDAHULUKAN SURAT ATAU AYAT YANG MUDAH DIMENGERTI ATAU SURAT DAN AYAT MUHKAMAT

QS. 'Ali `Imran [3] : 7
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamāt, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyābihāt. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutāsyabihāt untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.
Taha [20] : 2
Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar engkau menjadi susah;

QS. Al-Qamar [54] : 17, 22, 32 dan 40
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

QS. Al-Muzzammil [73] : 20
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.


MEMBACA DAN MEMPELAJARI AL-QUR`AN TIDAK HARUS MENUNGGU PANDAI BERBAHASA ARAB, TETAPI DIPERBOLEHKAN DENGAN BAHASANYA MASING-MASING

QS. 'Ali `Imran[3]:138
Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

QS. 'Ibrahim [14] : 4
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

QS. Maryam [19] : 97
Maka sungguh, telah Kami mudahkan (Al-Qur'an) itu dengan bahasamu, agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang.

QS. Ad-Dukhan [44] : 58
Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran.

QS. Al-Jathiyah [45] : 20
(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.


SELAMA PROSES MEMBACA AL-QUR`AN HARUS SELALU MENGGUNAKAN AKAL AGAR TETAP MENDAPATKAN RIDHO ALLAH

QS. Yunus [10] : 100
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

QS. Yusuf [12] : 111
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

QS. Yusuf [12] : 22
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

QS. Ar-Ra`d [13] : 3-4
Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mempergunakan akalnya.

QS. Ar-Ra`d [13] : 19
Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,

QS. 'Ibrahim [14] : 52
Dan (Al-Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.

QS. Taha [20] : 54
Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.

QS. Ar-Rum [30] : 28
Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mempergunakan akalnya.


AL QUR’AN ADALAH PEDOMAN HIDUP SELURUH UMAT MANUSIA

QS. Al-Qalam [68] : 52
Padahal (Al-Qur'an) itu tidak lain adalah pelajaran bagi seluruh alam.

QS. 'Ali `Imran [3] : 138
Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

QS. Al-'An`am [6] : 90
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.

QS. 'Ibrahim [14] : 52
Dan (Al-Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.

QS. Az-Zumar [39] : 41
Sungguh, Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dengan membawa kebenaran untuk manusia; barangsiapa mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa sesat maka sesungguhnya kesesatan itu untuk dirinya sendiri, dan engkau bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.

QS. Al-Jathiyah [45] : 20
(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.


AL QUR’AN MEMBENARKAN KITAB-KITAB SUCI SEBELUMNYA

QS. 'Ali `Imran [3] : 3
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,

QS. An-Nisa' [4] : 136
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

QS. Al-Ma'idah [5] : 48
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,

QS. Al-'An`am [6] : 92
Dan ini (Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara salatnya.

QS. Al-'A`raf [7] : 157-158
(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk."

QS. Yunus [10] : 37
Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (Al-Qur'an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan seluruh alam.

QS. Yusuf [12] : 111
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

QS. Fatir [35] : 31
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.


ISLAM YANG DIRIDHOI ALLAH HARUS BERLANDASKAN AL QUR’AN

QS. 'Ali `Imran [3] : 19
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

QS. 'Ali `Imran [3] : 84
Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri."
Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.

QS. Al-'Isra' [17] : 53
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

QS. Al-Ma'idah [5] : 91
Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?

QS. Al-'A`raf [7] : 56
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

QS. Al-'A`raf [7] : 74
Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum 'Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.

QS. Al-'A`raf [7] : 85
Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman."

QS. An-Nisa' [4] : 56
Sungguh, orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Maha Bijaksana.

QS. An-Nahl [16] :104
Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur'an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan mereka akan mendapat azab yang pedih.

Al-Kahf [18] : 105
Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.


AL QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK, PERINGATAN DAN PELAJARAN BAGI MANUSIA

QS. Al-Baqarah [2] : 2
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

QS. Al-'Isra' [17] : 9
Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,

QS. Al-'Isra'[17] : 41
Dan sungguh, dalam Al-Qur'an ini telah Kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan), agar mereka selalu ingat. Tetapi (peringatan) itu hanya menambah mereka lari (dari kebenaran).

QS. Taha [20] : 113
Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa, atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka.

QS. An-Naml [27] : 77
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

QS. Al-Qamar [54] : 17, 22, 32 dan 40
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

QS. Al-Haqqah [69] : 48
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

QS. Al-Muddaththir [74] : 54-56
Tidak! Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar suatu peringatan.
Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya.
Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.

AL QUR’AN SEBAGAI KABAR GEMBIRA DAN PENAWAR HATI

QS. An-Nahl [16] : 102
Katakanlah, "Rohul kudus menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)."

QS. An-Nahl [16] : 89
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).

QS. Al-'Isra' [17] : 9
Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,

QS. Al-'Isra' [17] : 82
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.

QS. Maryam [19] : 97
Maka sungguh, telah Kami mudahkan (Al-Qur'an) itu dengan bahasamu, agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang.


AL QUR’AN SEBAGAI PERINGATAN BAGI SEMESTA ALAM

QS. Al-Baqarah [2] : 2
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

QS. Al-'Isra' [17] : 9
Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,

QS. Al-'Isra' [17] : 41
Dan sungguh, dalam Al-Qur'an ini telah Kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan), agar mereka selalu ingat. Tetapi (peringatan) itu hanya menambah mereka lari (dari kebenaran).

QS. Taha [20] : 113
Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa, atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka.

QS. An-Naml [27] : 77
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

QS. Al-Qamar [54] : 17, 22, 32 dan 40
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

QS. Al-Haqqah [69] : 48
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

QS. Al-Muddaththir [74] : 54-56
Tidak! Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar suatu peringatan.
Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya.
Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.


MEMPELAJARI AL QUR’AN BERDASARKAN AL-QUR’AN SANGAT MUDAH, MURAH DAN DAPAT DIPELAJARI DENGAN BAHASANYA MASING- MASING

QS. 'Ibrahim [14] : 4
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

QS. Maryam [19] : 97
Maka sungguh, telah Kami mudahkan (Al-Qur'an) itu dengan bahasamu, agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang.

QS. Taha [20] : 2
Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar engkau menjadi susah;

QS. Ar-Rum [30] : 22
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.

QS. Fussilat [41] : 44
Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh."

QS. Ad-Dukhan [44] : 58
Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran.

QS. Al-Qamar [54] : 17, 22, 32 dan 40
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

QS. Al-Qalam[68]:52
Padahal (Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.


AL-QUR’AN ADALAH SUMBER INFORMASI MENJELASKAN SESUATU

QS. Yusuf [12] : 22
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

QS. An-Nahl [16] : 89
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).

QS. Ad-Dukhan [44] : 2-4
Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,
sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.
Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,


AL-QUR`AN BANYAK SEKALI BERISI PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN YANG MAKSUDNYA TIDAK DAPAT LANGSUNG DIPAHAMI DENGAN MUDAH, KITA HARUS PANDAI MENGAMBIL MAKNA YANG TERSIRAT DARI AYAT-AYAT ITU

QS. Al-Baqarah [2] : 26
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang ingkar berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,

QS. Al-'Isra' [17] : 89
Dan sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-ma-cam perumpamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukainya bahkan mengingkari(nya).

QS. Al-Kahf [18] : 54
Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah.

QS. Al-`Ankabut [29] : 41-43
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.
Sungguh, Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.

QS. Az-Zumar [39] : 27
Dan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur'an ini segala macam perumpamaan bagi manusia agar mereka dapat pelajaran.

QS. Az-Zukhruf [43] : 8
Karena itu Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya di antara mereka dan telah berlalu matsal (contoh) umat-umat terdahulu.

QS. Az-Zukhruf [43] : 56
maka Kami jadikan mereka sebagai (kaum) terdahulu dan matsalan (pelajaran) bagi orang-orang yang kemudian.

QS. Al-Jumu`ah [62] : 5
Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.


AL -QUR`AN BANYAK SEKALI MENGANDUNG HIKMAH YANG MAKSUDNYA TIDAK DAPAT LANGSUNG DIPAHAMI DENGAN MUDAH, KITA HARUS PANDAI-PANDAI MENGAMBIL MAKNA YANG TERSIRAT DARI AYAT-AYAT ITU

QS. 'Ali `Imran [3] : 58
Demikianlah Kami bacakan kepadamu sebagian ayat-ayat dan peringatan yang penuh hikmah.

QS. 'Ali `Imran [3] : 81
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, "Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya." Allah berfirman, "Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?" Mereka menjawab, "Kami setuju." Allah berfirman, "Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu."

QS. Yunus [10] : 1
Alif Lām Rā. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang penuh hikmah.

QS. Luqman [31] : 2-4
Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah,
sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat.

QS. Al-'Ahzab [33] : 34
Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah. Sungguh, Allah Maha lembut, Maha Mengetahui.

QS. Ya-Sin [36] : 1-2
Yā sīn.
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,

QS. Az-Zukhruf [43] : 4
Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lau Maz) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.


UNTUK MENDAPATKAN HIKMAH DAN ILMU DARI AL QUR`AN YANG DIPELAJARINYA, HARUS MENCOBA MEMPRAKTEKKAN AYAT-AYAT YANG SUDAH DIBACANYA DAN HARUS DISERTAI DENGAN BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA MANUSIA

QS. Al-Baqarah [2] : 215
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

QS. Al-Baqarah [2] : 269
Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.

QS. Al-Baqarah [2] : 148
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

QS. Al-Baqarah [2] : 177
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan perbudakan, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

QS. Al-Baqarah [2] : 273
(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.

QS. 'Ali `Imran [3] : 134
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,

QS. 'Ali `Imran [3] : 92
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.

QS. An-Nisa' [4] : 36
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabīl dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,

QS. Al-Qiyamah [75] : 18-19
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya.

QS. Yusuf [12] : 22
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

QS. Ash-Shu`ara' [26] : 226
dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?

QS. As-Saf [61] : 2-3
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

QS. At-Talaq [65] : 7
Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.

QS. Al-Ma`un [107] : 1-7
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Maka celakalah orang yang salat,
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
yang berbuat ria,
dan enggan (memberikan) bantuan.


DALAM MELAKUKAN PROSES MEMAHAMI AYAT-AYAT ALLAH YANG SEDANG DIPELAJARINYA, HARUS MAMPU MENGAMBIL HIKMAHNYA ATAU MAKNA YANG TERSIRAT DARI SURAT/AYAT YANG DIBACANYA

QS. Al-Baqarah[2]:269
Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.

QS. 'Ali `Imran [3] : 48
Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.

QS. Yusuf [12] : 111
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

QS. 'Ibrahim [14] : 52
Dan (Al-Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.

QS. Ar-Rum [30] : 20-28
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya. Kemudian apa-bila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu kamu keluar (dari kubur).
Dan milik-Nya apa yang di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.
Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti.

QS. Sad [38] : 29
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.


MAKNA HASIL PENAFSIRAN ATAU PEMAHAMANNYA TIDAK MENYUSAHKAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

QS. 'Ali `Imran [3] : 138
Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

QS. Taha [20] : 2
Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar engkau menjadi susah;

QS. Al-'Anbya' [21] : 107
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

QS. Al-Furqan [25] : 1
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqān (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).

QS. Sad [38] : 87
(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam.

QS. Az-Zumar [39] : 41
Sungguh, Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dengan membawa kebenaran untuk manusia; barangsiapa mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa sesat maka sesungguhnya kesesatan itu untuk dirinya sendiri, dan engkau bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.

QS. Al-Jathiyah [45] : 20
(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

QS. Al-Qalam[68] : 52
Padahal (Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.

QS. At-Takwir [81] : 27
(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,

QS. As-Saf [61] : 1-3
Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.


AGAR MENDAPAT HIKMAH (KEPAHAMAN) AL QURAN"
ALLAH ANUGERAHKAN HIKMAH (KEPAHAMAN) BAGI ORANG YANG BERAKAL....

QS. Al-Baqarah [2] : 269
Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.


ALLAH ANUGERAHKAN HIKMAH (KEPAHAMAN) BAGI ORANG YANG TIDAK MEMPERSEKUTUKAN ALLAH DAN ORANG YANG SELALU BELAJAR SERTA MENGAJARKAN QURAN ...

QS. 'Ali `Imran [3] : 79
Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, "Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah," tetapi (dia berkata), "Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!"


ALLAH ANUGERAHKAN HIKMAH (KEPAHAMAN) BAGI ORANG YANG BERBUAT BAIK ...

QS. Yusuf [12] : 22
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

QS. Al-Qasas [28] : 14
Dan setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

ALLAH ANUGERAHKAN HIKMAH (KEPAHAMAN) BAGI ORANG YANG MENSUCIKAN DIRI ...

QS. Al-Baqarah [2] : 151
Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah, serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.


UNTUK ITU SUCIKANLAH DIRI DENGAN BERSEDEKAH AGAR MENDAPAT HIKMAH ...

QS. At-Taubah [9] : 103
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

QS. Thaha [20] : 114
Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku

QS. Asy Syuara [26] : 83
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,

Jumat, 09 Mei 2014

SALAH SATU CIRI MEREKA YANG MENDUSTAKAN AYAT-AYAT ALLAH



QS. Al-Qalam [68]: 1
Nūn. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,

QS. Al-Jumu`ah [62]: 5
Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.
Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
-----------------------------------------------------------------------------------------

QS. At-Taubah [9]: 31
Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahibnya sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.

QS. At-Taubah [9]: 32
Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang ingkar itu tidak menyukai.

QS. As-Saf [61] : 2
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

QS. As-Saf [61]: 3
(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

QS. As-Saf [61]: 7
Dan siapakah yang lebih zalim dari-pada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

QS. As-Saf [61]: 8
Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang yang ingkar membencinya.

QS. As-Saf [61]: 9
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.

QS. As-Saf [61 ]: 10
Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

QS. As-Saf [61]: 11
(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,

QS. As-Saf [61]: 12
niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah kemenangan yang agung.

QS. As-Saf [61] : 13
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin.

QS. As-Saf [61]: 14
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikutnya yang setia itu berkata, "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah," lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) ingkar; lalu Kami berikan kekuatan ke-pada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang.

Jumat, 04 April 2014

MALAIKAT, SANG MAKHLUK DUNIA QUANTUM ~ PASUKAN IBLIS vs BARISAN MALAIKAT (3)

QS. Adz Dzaariyaat [51]: 1-5

Demi (kekuatan) yang menghamburkan partikel-partikel (dzarrah) sangat halus. Yang (mampu) membawa beban sangat berat. Lalu mengalir dengan begitu mudah. Kemudian membagi-bagi urusan. Sungguh yang dijanjikan kepadamu pasti benar.

BAHAN dasar tubuh malaikat masih menjadi misteri yang belum terungkap sepenuhnya. Meskipun, clue-nya mengarah kepada cahaya. Akan tetapi, secara sains, bisa mengarah kepada sesuatu yang lebih generik ketimbang cahaya, yakni dzarrah alias partikel-partikel quantum yang lebih mendasar.

Sebagaimana kita ketahui, partikel-partikel quantum itu menjadi media menjalarnya empat gaya dasar alam semesta. Yaitu, partikel Foton atau cahaya sebagai pembentuk gaya elektromagnetik, partikel Boson Madya membentuk gaya nuklir lemah, partikel Gluon pembentuk gaya nuklir kuat, dan partikel Graviton terkait dengan gaya gravitasi alam semesta.

Terkait dengan bahan dasar malaikat itu, sejumlah ilmuwan muslim menengarai, ada keterkaitan sangat erat antara malaikat dengan partikel-partikel quantum tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan kita layak ‘mencurigai’ adanya keterkaitan itu.

1). Malaikat digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kecepatan sangat tinggi, yang ketika mereka bergerak dengan kecepatannya, dimensi ruang dan waktu mengalami dilatasi relatif terhadap waktu manusia. Sehingga, sangat dimungkinkan, bahan dasar tubuh malaikat adalah cahaya. Atau, yang setara dengannya.

2). Dalam ilmu Fisika Modern, cahaya berasal dari partikel quantum bernama foton yang tidak memiliki massa dan muatan listrik, sehingga menjadi sedemikian ringan dan netral tak terpengaruh muatan listrik. Maka, bicara tentang cahaya sama dengan berbicara tentang foton.

3). Partikel-partikel quantum itu ternyata bukan hanya foton, melainkan ada yang disebut gluon, boson madya, dan graviton. Masing-masing bertanggung jawab atas gaya-gaya dasar yang menyebabkan alam semesta bisa eksis. Kehilangan salah satu gaya, akan menyebabkan runtuhnya alam semesta.
Tanpa ada boson madya, tak akan ada partikel-partikel sub atomik.
Tanpa ada gluon, tak mungkin ada inti atom.
Tak ada foton, tak mungkin ada interaksi antar atom. dan
Tak ada graviton, tak mungkin ada benda-benda langit, seperti bintang, galaksi dan planet.

4). Partikel-partikel quantum yang sangat kecil itu di dalam Al Qur’an diistilahkan sebagai dzarrah. Dan kemudian menjadi nama salah satu surat Adz Dzaariyaat yang bermakna ‘partikel-partikel sangat kecil atau sangat halus’.

5). Maka, tidak menutup kemungkinan bahan dasar penciptaan tubuh malaikat itu adalah dari partikel-partikel quantum itu. Jadi, bukan hanya foton, melainkan juga gluon, boson madya, dan graviton. Atau, ‘sesuatu’ yang menjadi kesatuan partikel-partikel quantum tersebut.

6). Jika dirunut sejarahnya, maka kemunculan partikel foton adalah yang paling akhir dibandingkan dengan partikel-partikel quantum lainnya. Sebelum kemunculan foton, dikenal sebagai era gaya-gaya electroweak yang menjadi representasi penyatuan antara gaya nuklir lemah yang diwakili boson madya dengan elektromagnetik yang diwakili foton. Dan sebelum electroweak itu, dikenal sebagai era bersatunya antara foton, boson madya, dan gluon yang mewakili gaya nuklir kuat. Dan paling ujung dari semua penyatuan itu adalah sesaat setelah terjadinya big bang, dimana semua gaya-gaya dasar alam semesta itu masih berupa gaya gravitasi yang diwakili oleh graviton, yang kemudian dikenal sebagai higgs boson ataupun partikel Tuhan.

7). Yang menarik, partikel-partikel quantum itu di dalam Fisika dikenal sebagai partikel messenger alias partikel utusan. Fungsinya adalah menyampaikan pesan berupa medan gaya, yang menghasilkan gaya-gaya dasar alam semesta. Dimana dengan bertumpu pada keempat gaya dasar alam semesta itulah segala peristiwa ini terjadi. Mulai dari sesaat setelah big bang dimana segala eksistensi alam semesta ini diadakan bersamaan dengan partikel-partikel messenger tersebut. Kemudian, semuanya berfluktuasi membentuk ruang dan waktu, materi dan energi, berdasarkan informasi atau perintah yang dibawa oleh para partikel utusan itu.

Partikel Graviton membawa pesan untuk menyampaikan gaya gravitasi yang menyebabkan terbentuknya ruang dan waktu. Sedangkan, partikel Boson Madya, Gluon dan Foton, membawa pesan bagi terbentuknya materi dan energi secara bertahap pada skala sub atomik, molekuler, sampai pada benda-benda dan peristiwa sehari-hari yang berskala sedang.

Sampai sekarang semua gaya itu masih terus bekerja untuk menjaga eksistensi alam semesta dengan segala peristiwa yang terjadi di dalamnya. Semuanya bertumpu pada peran messenger particles alias partikel-partikel utusan yang membawa pesan penciptaan dan pemeliharaan, bahkan penghancuran atas segala benda dan peristiwa yang terjadi di dalam alam semesta.

Berdasar pada runtut berpikir di atas, maka tak bisa dimungkiri ada kemiripan yang luar biasa antara partikel-partikel quantum sebagai messenger antar benda dan peristiwa, dengan para malaikat yang juga bertugas sebagai utusan – messenger - bagi terselenggaranya drama kolosal alam semesta sebagai makhluk Allah, Sang Maha Raja, Penguasa jagat semesta.

Rentetan ayat di atas memberikan gambaran tentang adanya partikel-partikel sangat halus yang memiliki karakter seperti messenger particles. Ukurannya sangat halus, sehingga diungkapkan dengan kalimat sumpah yang menegaskan: wadz dzaariyaati dzarwan - demi (kekuatan) yang menghamburkan partikel-partikel (dzarrah) yang sangat halus.

Bagaimanakah karakter partikel yang halus itu? Adalah partikel-partikel yang mampu membawa ‘beban berat’, sebagaimana yang dibawa oleh partikel-partikel quantum, yakni membawa medan gaya yang sangat besar berupa gaya gravitasi, gaya nuklir dan gaya elektromagnetik..!

Wallahu a'lam bissawab.

(Cuplikan dari buku DTM-38, hlm 149-153. Lanjutannya silakan dinikmati langsung dari bukunya: PASUKAN IBLIS vs BARISAN MALAIKAT)

Rabu, 02 April 2014

IBLIS PUN KERASUKAN SETAN ~ PASUKAN IBLIS vs BARISAN MALAIKAT' (2)

Dan demikianlah, Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) jin dan manusia, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan segala apa yang mereka ada-adakan.
[QS. Al An’aam (6): 112]

-------------------------------------------------------------------------------------

Siapakah Iblis, dan siapa pula setan? Banyak diantara kita yang masih rancu tentang perbedaan iblis dan setan. Kerancuannya adalah karena kebanyakan kita menganggap kedua-duanya adalah makhluk yang bersosok. Padahal, kalau kita telusuri dari ayat-ayat Al Qur’an kita akan memperoleh kejelasannya, bahwa setan bukanlah sosok, melainkan sifat alias karakter. Sedangkan iblis adalah makhluk yang bersosok, yakni dari golongan jin.

Jadi adalah tidak tepat memperbandingkan keduanya, karena keduanya memang tidak sejenis, meskipun bisa berpadu di dalam satu diri. Segala sifat yang jelek, itu bisa disebut sebagai sifat setan. Dan itu bisa terdapat pada makhluk apa saja, termasuk pada jin dan manusia.
Karena itu, pada ayat yang saya kutip di atas, Al Qur’an menyebut setan itu bisa berbentuk jin ataupun manusia. Syayaathiinal jinni wal insi - setan dari golongan jin maupun golongan manusia. Oleh karena itu, jin yang jahat bisa disebut setan. Sebagaimana juga manusia yang jahat bisa disebut setan. Bahkan anasir-anasir 'jahat' di alam semesta juga bisa disebut sebagai setan.

QS. Al An’aam (6): 112
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhan-mu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerja-kannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

Jadi, setan bukan hanya jin, melainkan juga manusia. Atau lebih tepatnya, sifat-sifat setaniyah itu bukan hanya terdapat pada bangsa jin, melainkan juga menghinggapi bangsa manusia. Karena, sifat jahat itu memang tidak bergantung pada sosoknya, melainkan bisa berada dimana saja. Sehingga, ketika kita bicara setan tidak selalu kita sedang bicara jin, melainkan juga bicara tentang manusia, atau siapa pun dan apapun yang berkarakter jahat, merusak atau merugikan.

Sebagai contoh, pada saat umat Islam berperang, rasa ngantuk dan lemah karena kelelahan pun bisa disebut sebagai gangguan setan. Dan kemudian Allah mengirimkan air hujan untuk menyegarkan pasukan muslim tersebut. Keadaan itu oleh Al Qur’an diistilahkan sebagai mengusir gangguan setan.

QS. Al Anfaal (8): 11
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).

Demikian pula ketidakseimbangan pergerakan benda-benda langit sehingga menimbulkan terpentalnya benda-benda itu dari orbitnya, juga diistilahkan sebagai gangguan setan. Termasuk terbakarnya bebatuan angkasa ketika terjatuh ke Bumi dan mengalami gesekan dengan udara saat memasuki kawasan atmosfernya sehingga membentuk suluh berapi. Semua itu digambarkan secara personifikasi sebagai peristiwa mengusir setan. Meminimalisir ketidakseimbangan sistem.

QS. Al Mulk (67): 5
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

QS. Al Hijr (15): 16-18
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali syaitan yang mencuri-curi dengar lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.

Semua itu adalah bahasa personifikasi yang mengatas namakan ketidakseimbangan sistem sebagai setan. Yang dengan proses pengusiran setan itu, kondisinya menjadi membaik kembali. Kenapa demikian? Karena, sekali lagi, sesungguhnya setan itu bukanlah sosok, melainkan karakter atau kondisi yang buruk. Dan itu bisa melekat pada jin, manusia maupun peristiwa dan benda-benda mati yang terlibat dalam suatu kejadian.

Maka, kembali kepada permasalahan yang sedang kita bahas di bagian ini, apa kaitannya setan dengan iblis? Iblis adalah sosok yang berasal dari bangsa jin. Sedangkan setan adalah sifat yang melekat pada si Iblis tersebut. Dan sifat-sifat setaniyah itu lantas ditularkan oleh Iblis kepada anak keturunannya. Juga kepada jin-jin lain yang menjadi teman-teman dan anak buahnya. Juga kepada manusia-manusia yang terpengaruh oleh bujuk rayunya.

Dengan demikian, sebenarnya bukan setan yang menjadi derivasi (dari Iblis, melainkan sebaliknya iblislah yang menjadi derivasi dari setan. Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa Iblis sebenarnya telah kerasukan sifat-sifat setan. Apa saja sifat-sifat setan yang telah merasuki Iblis? Diantaranya adalah perasaan tinggi hati, bahwa bangsa jin adalah bangsa yang lebih baik dibandingkan bangsa manusia. Karena menurutnya, jin yang terbuat dari api memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan manusia yang diciptakan dari tanah. Allah pun mencap Iblis sebagai orang yang sombong, sehingga tidak pantas untuk tetap tinggal di surga.

QS. Al A’raaf (7): 12-13
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.”

Iblis telah kerasukan sifat-sifat setaniyah berupa kesombongan. Sehingga, sebenarnya korban pertama kejahatan setan bukanlah manusia, melainkan bangsa jin yaitu Iblis. Sebagai ‘korban pertama’ ia lantas mencari korban-korban berikutnya untuk menemaninya menjadi penghuni neraka. Korban-korban itu berasal dari keturunannya, teman-temannya sesama bangsa jin, dan terutama manusia yang dianggapnya sebagai biang keladi ia tersesat ke dalam sifat-sifat setaniyah itu - saat ia menolak bersujud kepada Adam.

Sang korban pun lantas menjadi aktor utama dalam menyesatkan siapa saja secara membabi buta, dikarenakan dendam yang menyala-nyala. Lantas, sejak kapan sifat-sifat setan itu ada? Setan sebagai sifat keburukan sebenarnya sudah ada sejak alam semesta ini diciptakan. Kegelapan adalah variable pertama dan utama dalam sifat-sifat setaniyah. Dimana ia muncul bersamaan dengan diciptakannya cahaya. Dimana ada cahaya, maka di baliknya selalu ada kegelapan.

Itulah sebabnya kegelapan menjadi simbol utama bagi kejahatan, ketersesatan, pembangkangan, kekejaman, kerusakan, dan berbagai sifat antagonis yang cenderung menghancurkan. Sebaliknya, cahaya menjadi simbol kebaikan, ketaatan, kasih sayang, jalan lurus, dan berbagai sifat protagonis yang memunculkan kesejahteraan, ketertataan dan kedamaian.

QS. Al Baqarah (2): 257
Allah Pelindung bagi orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

QS. Al Baqarah (2): 16-18
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),

Untuk melepaskan diri dari kegelapan alias kekafiran itu Allah telah menurunkan Firman-Nya dalam bentuk Al Qur’an. Barangsiapa mengambil isi kitab ini sebagai petunjuk dalam hidupnya, maka mereka akan selamat di dunia dan di akhirat. Terhindar dari segala ketersesatan yang menyebabkan penderitaan. Berada di jalan Tuhan yang terang benderang.

QS. Ibrahim (14): 1
Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. 

Wallahu'alam bishshawab.

(* Cuplikan DTM-38, halaman 41-49).




Selasa, 01 April 2014

MENGENAL SETAN & MALAIKAT LEBIH DEKAT ~ PASUKAN IBLIS vs BARISAN MALAIKAT' (1)

SETAN - yang diwakili oleh Iblis - dan MALAIKAT adalah dua jenis makhluk yang mesti kita pahami keberadaannya. Karena, kedua makhluk ini sedemikian sering disebut-sebut oleh Al Qur’an, kitab petunjuk umat Islam. Iblis digambarkan sebagai sosok antagonis yang selalu mempengaruhi manusia menjadi ingkar kepada Tuhan. Sedangkan malaikat digambarkan sebagai sosok protagonis yang selalu mendoakan kebaikan dan kebahagiaan manusia, serta berharap agar manusia menjadi hamba Allah yang taat menyembah kepada-Nya.

Maka, upaya memahami eksistensi iblis dan malaikat adalah sebuah upaya untuk memahami peran kejahatan dan kebaikan dalam drama kehidupan kita sendiri. Berupa kejahatan dan kebaikan yang bersumber dari dalam diri kita, maupun kejahatan dan kebaikan yang bersumber dari luar diri kita. Baik yang bersifat individual orang per orang, maupun yang bersifat kolektif melanda kehidupan suatu keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Bahkan seluruh umat manusia yang hidup di muka Bumi.

Peradaban manusia dewasa ini sedang dilanda masalah akut yang sangat mengancam kedamaian dan kebahagiaan kehidupan kita sendiri. Hampir semua lini kehidupan kita sedang dikepung oleh pasukan Iblis. Mereka merayu dan membuat kita lupa diri, sehingga tanpa terasa peradaban manusia bergerak ke arah yang menghancurkan diri sendiri.

Di bidang ekonomi, manusia saling memperdaya dan memperbudak untuk memperoleh keuntungan material yang semu. Peperangan, bunuh-membunuh, dan saling menghancurkan terjadi di hampir seluruh belahan dunia dikarenakan motif ekonomi. Ada yang melakukannya secara vulgar, dan ada pula yang melakukannya secara halus tapi kejam. Sehingga, di tahun 90-an misalnya, sempat dikenal filosofi bisnis yang sangat memprihatinkan yang dipraktekkan oleh para taipan bisnis: thick face black heart - ‘Muka Tebal Hati Hitam’. Sebuah buku best seller yang dikarang oleh Chin Ning Chu, seorang penulis Amerika Serikat berkebangsaan China.

Secara garis besar buku itu memberikan arahan bagaimana seharusnya seseorang mencapai kesuksesan dalam bisnis. Yakni, harus ‘bermuka tebal dan berhati hitam’. Artinya, mesti menghilangkan perasaan belas kasihan dalam ‘membunuh’ lawan, dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan dengan cara apa pun. Sebuah bentuk penghalalan segala cara dalam berbisnis, yang sebenarnya sudah dijalankan oleh banyak pengusaha di dunia. Dan kemudian menyebabkan terjadinya turbulensi ekonomi dewasa ini.

Ketika cara bisnis dilakukan dengan semena-mena tanpa mempedulikan kemanusiaan dan kepentingan yang lebih besar, maka sesungguhnya kita telah terjebak pada langkah-langkah pasukan Iblis. Tidak akan menghasilkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi umat manusia, sebaliknya justru akan menghancurkannya.

Demikian pula dalam hal kekuasaan. Pertempuran dan saling memusnahkan terjadi hampir setiap hari, antar kelompok, antar bangsa, antar negara, bahkan antar penganut agama. Rebutan kekuasaan menjadi faktor utama hancurnya peradaban manusia. Jutaan bahkan miliaran manusia menjadi korban keserakahan atas kekuasaan ini. Bukan hanya di zaman ini, melainkan sejak awal keberadaan manusia. Sehingga anak keturunan Adam generasi pertama pun diceritakan sudah melakukan pertengkaran dengan korban tewasnya Habil oleh Qabil.

Pasukan Iblis telah berhasil memperdaya manusia lewat keserakahan yang tiada henti-hentinya dipertontonkan oleh umat manusia dari zaman ke zaman. Bukan hanya jiwa yang melayang, tetapi juga lingkungan hidup yang semakin rusak parah. Kerusakan fisik yang disebabkan oleh ekonomi dan kekuasaan itu semakin lengkap dengan berkembangnya budaya seksualitas yang semakin bebas. Lembaga-lembaga rumah tangga menjadi berantakan. Padahal, rumah tangga adalah institusi yang sangat diperlukan untuk membangun generasi muda yang berkualitas.

Dengan hancurnya lembaga rumah tangga yang baik dan harmonis itu, sama saja kita telah menghancurkan lingkungan terkecil bagi pendidikan anak-anak kita. Karenanya jangan heran, kejahatan, kekerasan, pembunuhan, termasuk angka bunuh diri yang disebabkan oleh keputusasaan dalam menghadapi hidup, terus meningkat di berbagai belahan dunia. Kita sedang melakukan kebodohan kolektif untuk menghancurkan diri kita sendiri. Disebabkan salah arah dan kehilangan suasana kondusif dalam menyiapkan mental serta spiritual generasi masa depan.

Semua yang saya sebut di atas adalah kondisi-kondisi yang sangat kondusif bahkan ideal bagi pasukan Iblis untuk memperdayai manusia. Kita telah membangun dan menyediakan diri untuk dijadikan tunggangan bagi tercapainya tujuan-tujuan setaniyah dalam peradaban kita sendiri. Maka, sudah semestinya kita menghindarkan diri dari terbentuknya kondisi di atas. Baik secara pribadi maupun secara kolektif.

Jangan memilih jalan kegelapan yang memudahkan Iblis memiliki momentum untuk mengerahkan pasukannya menebar kehancuran lewat tangan-tangan kita sendiri. Yang seharusnya kita lakukan adalah memilih jalan terang benderang yang mengajarkan kejujuran, integritas dalam kebaikan dan kemaslahatan, serta kesederhanaan dalam niatan untuk membangun kemajuan dan kesejahteraan bersama. Itulah ‘jalan cahaya’ yang akan membimbing kita untuk menuju kepada Sang Maha Cahaya, Allah Azza Wajalla.

Para malaikat-Nya senantiasa menjadi utusan untuk melawan pasukan Iblis yang berlindung dalam kegelapan. Barisan para malaikat hadir bagi orang-orang yang ikhlas menjalani hidupnya demi kebenaran, karena Allah semata. Inilah jalan pembebasan. Jalan lurus yang terang benderang. Jalannya orang-orang yang bakal memperoleh kenikmatan. Bukan jalannya orang-orang yang dimurkai Allah, dan bukan pula jalannya orang-orang yang tersesat.

Sang Maha Cahaya akan selalu menerangi jalan hamba-hamba-Nya dengan mengirimkan barisan malaikat sepanjang kehidupan. Dan ketika cahaya itu hadir dalam hidup kita, maka segala bentuk kegelapan pun akan sirna. Kita menjadi tahu sejelas-jelasnya dan sadar sesadar-sadarnya untuk selalu memilih jalan kebaikan dan kebenaran. Serta meninggalkan jalan kegelapan..!

Semoga Allah senantiasa menebarkan cahaya-Nya dan mengirimkan para malaikat-Nya untuk menjaga kita dalam kebenaran yang menyelamatkan, fiddunya wal aakhirat. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin..

Salam Penulis.