Selasa, 01 April 2014

MENGENAL SETAN & MALAIKAT LEBIH DEKAT ~ PASUKAN IBLIS vs BARISAN MALAIKAT' (1)

SETAN - yang diwakili oleh Iblis - dan MALAIKAT adalah dua jenis makhluk yang mesti kita pahami keberadaannya. Karena, kedua makhluk ini sedemikian sering disebut-sebut oleh Al Qur’an, kitab petunjuk umat Islam. Iblis digambarkan sebagai sosok antagonis yang selalu mempengaruhi manusia menjadi ingkar kepada Tuhan. Sedangkan malaikat digambarkan sebagai sosok protagonis yang selalu mendoakan kebaikan dan kebahagiaan manusia, serta berharap agar manusia menjadi hamba Allah yang taat menyembah kepada-Nya.

Maka, upaya memahami eksistensi iblis dan malaikat adalah sebuah upaya untuk memahami peran kejahatan dan kebaikan dalam drama kehidupan kita sendiri. Berupa kejahatan dan kebaikan yang bersumber dari dalam diri kita, maupun kejahatan dan kebaikan yang bersumber dari luar diri kita. Baik yang bersifat individual orang per orang, maupun yang bersifat kolektif melanda kehidupan suatu keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Bahkan seluruh umat manusia yang hidup di muka Bumi.

Peradaban manusia dewasa ini sedang dilanda masalah akut yang sangat mengancam kedamaian dan kebahagiaan kehidupan kita sendiri. Hampir semua lini kehidupan kita sedang dikepung oleh pasukan Iblis. Mereka merayu dan membuat kita lupa diri, sehingga tanpa terasa peradaban manusia bergerak ke arah yang menghancurkan diri sendiri.

Di bidang ekonomi, manusia saling memperdaya dan memperbudak untuk memperoleh keuntungan material yang semu. Peperangan, bunuh-membunuh, dan saling menghancurkan terjadi di hampir seluruh belahan dunia dikarenakan motif ekonomi. Ada yang melakukannya secara vulgar, dan ada pula yang melakukannya secara halus tapi kejam. Sehingga, di tahun 90-an misalnya, sempat dikenal filosofi bisnis yang sangat memprihatinkan yang dipraktekkan oleh para taipan bisnis: thick face black heart - ‘Muka Tebal Hati Hitam’. Sebuah buku best seller yang dikarang oleh Chin Ning Chu, seorang penulis Amerika Serikat berkebangsaan China.

Secara garis besar buku itu memberikan arahan bagaimana seharusnya seseorang mencapai kesuksesan dalam bisnis. Yakni, harus ‘bermuka tebal dan berhati hitam’. Artinya, mesti menghilangkan perasaan belas kasihan dalam ‘membunuh’ lawan, dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan dengan cara apa pun. Sebuah bentuk penghalalan segala cara dalam berbisnis, yang sebenarnya sudah dijalankan oleh banyak pengusaha di dunia. Dan kemudian menyebabkan terjadinya turbulensi ekonomi dewasa ini.

Ketika cara bisnis dilakukan dengan semena-mena tanpa mempedulikan kemanusiaan dan kepentingan yang lebih besar, maka sesungguhnya kita telah terjebak pada langkah-langkah pasukan Iblis. Tidak akan menghasilkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi umat manusia, sebaliknya justru akan menghancurkannya.

Demikian pula dalam hal kekuasaan. Pertempuran dan saling memusnahkan terjadi hampir setiap hari, antar kelompok, antar bangsa, antar negara, bahkan antar penganut agama. Rebutan kekuasaan menjadi faktor utama hancurnya peradaban manusia. Jutaan bahkan miliaran manusia menjadi korban keserakahan atas kekuasaan ini. Bukan hanya di zaman ini, melainkan sejak awal keberadaan manusia. Sehingga anak keturunan Adam generasi pertama pun diceritakan sudah melakukan pertengkaran dengan korban tewasnya Habil oleh Qabil.

Pasukan Iblis telah berhasil memperdaya manusia lewat keserakahan yang tiada henti-hentinya dipertontonkan oleh umat manusia dari zaman ke zaman. Bukan hanya jiwa yang melayang, tetapi juga lingkungan hidup yang semakin rusak parah. Kerusakan fisik yang disebabkan oleh ekonomi dan kekuasaan itu semakin lengkap dengan berkembangnya budaya seksualitas yang semakin bebas. Lembaga-lembaga rumah tangga menjadi berantakan. Padahal, rumah tangga adalah institusi yang sangat diperlukan untuk membangun generasi muda yang berkualitas.

Dengan hancurnya lembaga rumah tangga yang baik dan harmonis itu, sama saja kita telah menghancurkan lingkungan terkecil bagi pendidikan anak-anak kita. Karenanya jangan heran, kejahatan, kekerasan, pembunuhan, termasuk angka bunuh diri yang disebabkan oleh keputusasaan dalam menghadapi hidup, terus meningkat di berbagai belahan dunia. Kita sedang melakukan kebodohan kolektif untuk menghancurkan diri kita sendiri. Disebabkan salah arah dan kehilangan suasana kondusif dalam menyiapkan mental serta spiritual generasi masa depan.

Semua yang saya sebut di atas adalah kondisi-kondisi yang sangat kondusif bahkan ideal bagi pasukan Iblis untuk memperdayai manusia. Kita telah membangun dan menyediakan diri untuk dijadikan tunggangan bagi tercapainya tujuan-tujuan setaniyah dalam peradaban kita sendiri. Maka, sudah semestinya kita menghindarkan diri dari terbentuknya kondisi di atas. Baik secara pribadi maupun secara kolektif.

Jangan memilih jalan kegelapan yang memudahkan Iblis memiliki momentum untuk mengerahkan pasukannya menebar kehancuran lewat tangan-tangan kita sendiri. Yang seharusnya kita lakukan adalah memilih jalan terang benderang yang mengajarkan kejujuran, integritas dalam kebaikan dan kemaslahatan, serta kesederhanaan dalam niatan untuk membangun kemajuan dan kesejahteraan bersama. Itulah ‘jalan cahaya’ yang akan membimbing kita untuk menuju kepada Sang Maha Cahaya, Allah Azza Wajalla.

Para malaikat-Nya senantiasa menjadi utusan untuk melawan pasukan Iblis yang berlindung dalam kegelapan. Barisan para malaikat hadir bagi orang-orang yang ikhlas menjalani hidupnya demi kebenaran, karena Allah semata. Inilah jalan pembebasan. Jalan lurus yang terang benderang. Jalannya orang-orang yang bakal memperoleh kenikmatan. Bukan jalannya orang-orang yang dimurkai Allah, dan bukan pula jalannya orang-orang yang tersesat.

Sang Maha Cahaya akan selalu menerangi jalan hamba-hamba-Nya dengan mengirimkan barisan malaikat sepanjang kehidupan. Dan ketika cahaya itu hadir dalam hidup kita, maka segala bentuk kegelapan pun akan sirna. Kita menjadi tahu sejelas-jelasnya dan sadar sesadar-sadarnya untuk selalu memilih jalan kebaikan dan kebenaran. Serta meninggalkan jalan kegelapan..!

Semoga Allah senantiasa menebarkan cahaya-Nya dan mengirimkan para malaikat-Nya untuk menjaga kita dalam kebenaran yang menyelamatkan, fiddunya wal aakhirat. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin..

Salam Penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar