Kamis, 07 Juli 2011

AYAT-AYAT SEMESTA

Apa sih sebenarnya tujuan hidup manusia itu?

Kekayaan?... Jabatan?... Keluarga yang bahagia?... Nama besar?...

Sahabatku, sebenarnya itu semua hanyalah tujuan duniawi yang semu. Ada sebuah tujuan hidup yang hakiki. Yang merupakan cetak biru dari Sang Pencipta... Ya! Tujuan hidup ini sebenarnya hanyalah untuk kembali kepada-Nya. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang kekal, melainkan akan kembali kepada-Nya. Dari tiada, menuju ada, dan kemudian tiada lagi.

Semua makhluk, termasuk manusia, tentu saja akan kembali kepada Allah. Akan tetapi, apakah semua manusia itu akan sama keadaannya ketika berhadapan dengan Allah? Tentu tidak. Ada yang kembali dalam keadaan terhormat, dan ada pula yang kembali dalam keadaan hina.

Bagaimana caranya agar kita bisa kembali kepada Sang Pemilik Jiwa Raga kita dalam keadaan terhormat?

Tentu saja dengan mengenal-Nya!

Mengenal-Nya... ?

Bukankah hampir semua manusia mengenal-Nya?
Ya.. tapi sekedar kenal nama dan sebutan-Nya saja. Mengenal di sini berarti adalah mengenal dengan kesadaran penuh sehingga kita mengerti apa yang dikehendaki-Nya.

Oke.. Kalau begitu bagaimana cara mengenal-Nya?

Ya dengan segala aturan-Nya yang bisa ditemui pada kitab-kitab suci, seperti Al Qur’an bagi umat Islam. Ayat-ayatnya memberikan petunjuk kepada kita bagaimana cara mengenal Allah.

Ya ya ya.. kami setiap hari mengaji, bahkan menghafal ayat-ayat Al Qur’an. Apakah berarti kami telah mengenal Allah?

...Ya, tapi belum cukup

Sesungguhnya ayat-ayat Al Qur’an hanyalah petunjuk dasar saja, untuk kita dapat menemukan ayat-ayat Allah yang lain!

Ohh.. masih adakah ayat-ayat Allah yang lain? Ya, ya, dan ya! Ayat-ayat Allah ternyata tersebar di mana-mana. Di seluruh alam semesta!

QS Yusuf [12] : 105
"Dan banyak sekali ayat-ayat Allah di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya.

Saudaraku... mari kita mencermati ayat pertama Al Qur’an yang turun: “Bacalah!” Sesungguhnya maknanya lebih dari sekedar membaca alias mengeja huruf demi huruf pada ayat-ayat Al Qur’an. “Bacalah” di sini secara luas maknanya adalah “Bacalah tanda-tanda kekuasaan Allah, agar kamu mengenal-Nya!”

Seringkali kita membaca ayat-ayat Al Qur’an tetapi sebatas di bibir saja, tidak sampai ke otak dan hati. Sehingga kita mengabaikan perintah yang jelas termuat dalam ayat-ayat tersebut.

QS Adz-Dzariyaat [51] : 20-21
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?

QS Yasiin [36] : 77
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

QS Al Ghaasyiyah [88] : 17-20
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

QS Al Jaatsiyah [45] : 13
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Ternyata Allah memerintahkan kepada umat manusia agar mengerti tanda-tanda kekuasaannya dengan membaca alam semesta! Bagaimana kita bisa tahu tentang rahasia alam semesta, jika kita malas belajar ilmu pengetahuan??!

Jika ingin tahu bagaimana Allah menciptakan makhluk hidup, pelajarilah biologi! Jika ingin tahu bagaimana Allah menciptakan bumi dan langit, pelajarilah geologi dan asronomi! Jika ingin tahu bagaimana Allah menyusun karakteristik hubungan antar manusia, pelajarilah sosiologi! Jika ingin tahu bagaimana cara mengelola bumi ini sehingga bisa mensejahterakan masyarakat, maka pelajarilah ilmu ekonomi! Jika ingin dunia ini semakin berwarna, maka pelajarilah ilmu kesenian!

Seperti itulah yang dikehendaki Allah pada umat manusia, untuk terus mencari tanda-tanda Allah dengan ilmu dan hikmah! Namun sayang, banyak di antara kita yang mengaku Islam (dan paling Islami) ternyata lebih suka duduk membaca dan mengulang-ulang ayat-ayat Al Qur’an (dan banyak yang hanya tahu bahasa Arabnya saja tanpa tahu artinya). Kemudian ayat-ayat tersebut dihapal untuk dipamerkan kepada orang awam. Sementara ayat-ayat Allah yang berserakan di alam semesta diabaikan begitu saja!

Dengan ilmu yang terbatas itu, sebagian dari kita malah bersikap sombong dan mengatakan bahwa tidak perlu mendengar dan mencari tahu sumber-sumber lain, karena Islam (baca: Al Qur’an) telah menyediakan semua! Ini jelas pemikiran yang error, karena Al Qur’an baru menyediakan aturan dasar saja sementara Allah memerintahkan kita untuk terus mengembangkan potensi diri dengan belajar dan berpikir! Lebih parah lagi jika ada orang yang mengaku Islam tapi mengatakan kalau mempergunakan akal pikiran akan menjadikan kita sesat! Allah justru murka terhadap orang-orang yang enggan menggunakan akal pikirannya!

QS Yunus [10] : 100
Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya

Maka dari itu sahabat.. Pelajarilah ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an, dan lanjutkan dengan mempelajari ayat-ayat Allah yang tersebar di seluruh penjuru alam semesta, dengan ilmu pengetahuan! Di situ kita akan benar-benar melihat, dengan penuh kekaguman, betapa alam semesta yang luas, indah, penuh warna, dengan sistemnya yang teratur, adalah bukti kebesaran Allah SWT.. Subhanallah!

Dengan berilmu, maka akan semakin mudah mengenal Allah. Dimulai dengan akal pikiran, maka hati akan tulus mengabdi kepada Sang Pencipta. Kalau kita telah mengenal Allah, maka perilaku kita akan semakin baik. Kita akan sadar betapa kecilnya kita di hadapan Allah. Kita tidak akan bersikap sombong dan merasa paling pintar dari orang lain. Dengan mengenal Allah melalui tanda-tandanya, kita akan semakin mengerti tentang arti kehidupan, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, dan akan bijak dalam menyikapi perbedaan. Ibarat ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk.

Allahu’alam, Semoga bermanfaat ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar