Sabtu, 09 Juli 2011

HARAMNYA BABI, SEBUAH KAJIAN TEOLOGIS

Suatu hari, seorang sahabat saya non-muslim bertanya kepada saya, "Mengapa orang Islam diharamkan mengkonsumsi daging babi?" Teman saya ini sebagai non-muslim dia juga mengkonsumsi dagin babi, dan dia adalah seorang yang berpendidikan tinggi. Maka dari itu saya berikan dia jawaban-jawaban yang saya nilai logis, tapi ternyata alasan-alasan yang saya kemukakan tersebut dibantai mentah-mentah!

1. Babi mengandung cacing pita (Taenia Solium).

Sanggahan:
Jika suatu saat ada teknologi yang bisa membuat babi bebas cacing, akankah babi itu dihalalkan?

2. Babi adalah hewan yang jorok.

Sanggahan:
Definisi jorok itu subyektif sekali. Bagaimana jika saya memelihara babi sejak kecil dan saya tempatkan di lingkungan yang higienis? Kalau bicara jorok, ikan lele juga jorok! Karena doyan (maaf) kotoran manusia. Tapi kenapa ikan lele tidak diharamkan juga?

3. Babi adalah media untuk penularan virus penyakit, seperti flu babi misalnya.

Sanggahan:
Tergantung ilmu kedokteran, jika bisa memvaksin babi hingga mereka bebas virus, apakah akan menjadi halal? Virus yang mengakibatkan flu burung itu juga dari hewan unggas! Kenapa mereka tidak diharamkan?

4. Babi tidak baik untuk kesehatan, terutama meningkatkan obesitas.

Sanggahan:
Kalau begitu hamburger, pizza, minuman bersoda dan es krim juga haram! Karena juga memacu obesitas! Kalau kesehatan jadi alasan, daging kambing juga bisa haram buat yang hipertensi!

5. Mengkonsumsi daging babi bisa berpengaruh pada perilaku manusia yang mengkonsumsinya.

Sanggahan:
Ah, ini maksa! Saya banyak ketemu orang pengkonsumsi daging babi yang kelakuannya jauh lebih manusiawi daripada orang yang tidak pernah mengkonsumsi daging babi!

Waduh .. waduh .. waduh .. ngajak berantem rupanya nih orang (hehehe .. bercanda)! Dia tetap ngotot minta alasan yang pas kenapa umat Islam dilarang makan babi. Kemudian saya tanya sama dia, kalau saya memberi jawaban dari sudut pandang teologis (keyakinan), kira-kira mau terima atau tidak? Dia menjawab, " Ya kalau memang menurut saya logikanya pas, why not?"

Jawaban saya adalah : Karena babi memang diciptakan Tuhan untuk MENGUJI KEIMANAN umat manusia!

Lho kok ...?

Ya! Allah telah menetapkan babi sebagai salah satu BATU UJIAN atas KEIMANAN umat manusia, khususnya pengikut agama Samawi (Yahudi, Kristen, dan Muslim).

Ah .... Yang bener??? Ajaran Yahudi dan Kristen juga mengharamkan umatnya memakan daging babi? Mana buktinya?

Imamat 11: 7-8
“Dan lagi BABI, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, yaitu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka HARAMlah ia kepadamu. Janganlah kamu makan dari pada dagingnya dan jangan pula kamu menjamah bangkainya, maka haramlah ia kepadamu”

Perintah ini diulangi juga pada Kitab Ulangan pada Perjanjian Lama. Meskipun amat disayangkan, pada Alkitab terjemahan Indonesia oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), kata "babi" telah DIGANTI menjadi "babi hutan". Namun jelas, dalam terjemahan aslinya yang berbahasa Ibrani adalah ALKHNZYR, yang berarti babi saja. Alkitab terjemahan Inggris pun menggunakan kata SWINE, yang merupakan pengertian babi secara umum.

Kitab Imamat dan Ulangan adalah termasuk dalam Taurat Musa, yang hukum-hukumnya TETAP diikuti oleh Nabi Isa Almasih (Yesus Kristus). Bisa dibaca pada Injil Matius 5 : 17-20.

Sementara Al Qur'an dalam 3 ayat berbeda menjelaskan tentang haramnya daging babi untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah sbb :

QS Al-Baqarah [2] : 173
"Sesungguhnya Allah HANYA mengharamkan bagimu bangkai, darah, DAGING BABI, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Betapa maha pemurahnya Allah! Dari sekian juta spesies hewan yang diciptakannya, ternyata Allah gak neko-neko.. cuma mengharamkan satu spesies saja untuk dimakan bagi orang beriman yaitu BABI! Akan tetapi kemaha pemurahan Allah ini masih saja dilanggar oleh umatnya dengan memakan SATU-SATUNYA daging yang dilarang oleh Allah untuk dikonsumsi!

Jadi jelas.. Babi diciptakan Allah untuk menguji keimanan hamba-Nya! Perkara babi mengandung cacing dan berbagai macam penyakit itu adalah efek sampingnya saja! Karena Allah sudah barang tentu memberi perintah dan larangan selalu ada hikmahnya!

Kemudian teman saya itu (masih gak puas aja nih orang..) bertanya, "Kenapa Islam begitu membenci babi?"

Islam hanya melarang umatnya makan babi. Sama sekali tidak ada perintah dari Allah untuk membenci babi, apalagi menyiksa babi! Ya inilah, kadang-kadang umat Islam masih sering berlebih-lebihan dalam merespons perintah dan larangan Allah! Yang diperintahkan cuma A, ehh .. malah melakukan A-Z! Padahal Allah tidak suka kita berlebih-lebihan alias lebay! Apalagi kalau kata "babi" itu digunakan untuk menghina umat tertentu dan ras tertentu sebagaimana kadang kita ucapkan dan dengarkan! Astaghfirullah! Maha suci Allah dari segala apa yang mereka perbuat!

QS Al An'aam [6] : 141
"....dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan".

Sebagai pengikut agama rahmataan lil'alamiin, sudah seharusnya umat Muslim menyayangi semua makhluk hidup, tak terkecuali babi! Sadarkah kita, bahwa babi itu juga bisa mendatangkan pahala bagi manusia?

Pahala??!!!! Wah, teori ngaco dari mana lagi ini?!!!

Ya iyalah... Pahala itu datang ketika kita menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Babi itu jelas dilarang untuk dimakan. Nah, sekarang saya tanya: Berapa kalikah anda berkunjung ke restoran, dan ketika membaca menu yang kebetulan ada menu babinya, kita tidak memilihnya dan memilih makanan yang non-babi? Malah kadang kita bertanya kepada pelayan, "Mbak, restoran ini ada menu babinya tidak?" Ketika kita tahu bahwa restoran itu menjual menu babi, kita memilih untuk tidak makan di sana. Saya yakin kejadian ini berulang kali terjadi pada kita. Setiap kali hal ini terjadi, pahala datang kepada kita bukan?

Ooooo ... iya ya ya .....

Teman non-muslim saya itu melongo saja. Saya tanya pada dia, apakah alasan ini bisa diterima?

Di luar dugaan saya, ia tersenyum sambil berkata, "Siap bos! Mantappp!"

Ternyata teman saya yang berpendidikan tinggi ini lebih bisa menerima logika teologis daripada logika biologis yang sering dijadikan alasan kenapa babi itu diharamkan! Subhanallah!

Terakhir ... Dia masih nanya lagi .. (gak kapok-kapok juga nih orang!)

"Kalau alasannya adalah batu ujian keimanan, kenapa Allah memilih babi? "

Saya dengan enteng menjawab, "Karena daging babi itu ENAK!".
Note: Saya pernah secara tidak sengaja makan daging babi, dan harus saya akui daging babi itu HUENAAAKKKK TENANNN

"Lohhh ... kok alasannya enak, bro? "

"Ya iyalahh .. Coba kalau yang diharamkan itu daging kecoa atau daging cacing kremi (wueksss) ... Ya gak usah diharamin oleh Allah umat manusia udah kagak doyan!!! "

Allahu'alam... Semoga bermanfaat .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar