Oleh Syekh
Subakir di JERNIH (Berkas)
9 September 2011 pukul 3:04
Sahabat JERNIH yang (mudah-mudahan) dirahmati Allah ..
Dalam berbagai forum kajian keagamaan, saya seringkali menemui
sebuah perdebatan yang terkait tentang siapa yang berwenang menafsirkan ayat-ayat
Al Qur’an. Biasanya dimulai dari seseorang yang mengutip ayat-ayat Al Qur’an, kemudian
dibalas dengan tafsiran menurut ulama tertentu. Berlanjut terus demikian, sehingga
terjadi perang “copy paste” pendapat para ulama. Setiap orang saling membenarkan
pendapat ulama yang ditaatinya, dan menyalahkan pendapat ulama yang ditaati lawan
bicaranya. Apalagi kalau ada orang awam yang mengutip sebuah ayat, langsung saja
diganjar ejekan bahwa orang tersebut tidak berhak menafsirkan sebuah ayat.
Pertanyaannya:
Apakah orang awam tidak boleh membaca dan menafsirkan ayat-ayat
Al Qur’an?
Apakah para ulama saja yang boleh menafsirkan ayat-ayat Al
Qur’an?
Kalau begitu kitab suci ini kurang tepat dijadikan petunjuk
bagi umat manusia, karena begitu sulit dipahami, dan harus menguasai 1001 ilmu terlebih
dahulu untuk bisa memahami Al Qur’an.
Betulkah begitu?
Al Qur’an Mudah Dipelajari
Jika anda berpendapat bahwa hanya para ulama yang boleh membaca,
memperoleh hikmah, dan mengajarkan isi Al Qur’an, maka berarti anda telah mengharamkan
sesuatu hal yang tidak pernah diharamkan oleh Allah!
Al Qur’an adalah petunjuk bagi semua orang yang berproses dalam
bertakwa, tidak terkecuali anda-anda yang merasa awam!
QS Al Baqarah [2] : 2
“Kitab (Al Qur'an) ini TIDAK ADA KERAGUAN padanya; PETUNJUK
bagi mereka yang bertakwa“.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini, bahwa Allah sebenarnya telah
mendesain Al Qur’an agar mudah untuk dipelajari!
QS Al Qamar [54] : 17, 22, 32, dan 40
“Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al Qur'an untuk pelajaran,
maka adakah orang yang MENGAMBIL PELAJARAN?”.
QS Ad Dukhaan [44] : 58
“Sesungguhnya Kami MUDAHKAN Al Qur'an itu dengan bahasamu
supaya mereka MENDAPAT PELAJARAN."
Anda masih bisa menemukan ayat-ayat lain yang menegaskan bahwa
ayat-ayat Al Qur’an itu mudah untuk dipelajari.
Subhanallah! Allah sendiri yang menjamin bahwa Al Qur’an itu
mudah untuk dipelajari, sementara banyak dari kita yang bersikeras mengatakan bahwa
Al Qur’an itu sulit untuk dipelajari, sehingga butuh tafsiran dari banyak kitab
lain, yang secara tidak sadar telah kita “kitab sucikan.”
Ingat bahwa saya mengatakan bahwa Al Qur’an itu mudah untuk
DIPELAJARI, bukan untuk DIPAHAMI.
Karena untuk mengerti makna kandungan Al Qur’an secara keseluruhan
adalah susah-susah gampang. Karena Allah telah berfirman bahwa ayat-ayat Al Qur’an
itu sebagian tersurat dan sebagian tersirat. Tapi insya Allah, Tuhan akan mempermudah
kita dalam memahami isi Al Qur’an, asalkan anda mau untuk belajar!
QS Ali Imran [3] : 7
“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu.
Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat (TERSURAT) itulah pokok-pokok isi
Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat (TERSIRAT). Adapun orang-orang
yang dalam hatinya CONDONG kepada KESESATAN, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat
yang mutasyabihat untuk MENIMBULKAN FITNAH dan MENCARI-CARI TAKWILNYA, padahal TIDAK
ADA yang MENGETAHUI takwilnya MELAINKAN Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari
isi Tuhan kami." Dan TIDAK DAPAT MENGAMBIL PELAJARAN (daripadanya) melainkan
orang-orang yang BERAKAL.”
Ayat Muhkamaat (Tersurat)
Ayat-ayat Muhkamaat adalah ayat-ayat yang sudah jelas dan terang
benderang maksudnya. Seperti pokok-pokok keimanan, kemudian larangan-larangan yang
ada dalam Al Qur’an.
Ayat-ayat semacam ini hampir semua manusia pasti tahu maksudnya.
Maka dari itu agak janggal jika ada yang beranggapan bahwa semua ayat harus dijelaskan
oleh kitab-kitab lain terlebih dahulu. Apanya yang harus dijelaskan? Lha wong sudah
jelas.. Inilah kadang-kadang ayat yang sudah jelas maksudnya dalam Al Qur’an, setelah
“dijelaskan” oleh kitab-kitab lain jadi tidak jelas jluntrungannya.
Misalkan saja, Allah HANYA mengharamkan daging babi, bangkai,
dan darah, serta hewan yang mati dengan tidak disembelih (QS. Al-Baqarah [2]:173,
QS. Al-Ma’idah [5]:3, QS. Al-‘An’am [6]:145). Kemudian dilanjutkan dengan larangan
Allah untuk mengada-adakan kebohongan tentang halal dan haram (QS. An-Nahl [16]:
116). Namun setelah ayat-ayat tersebut “dijelaskan” oleh kitab-kitab lain, jadilah
daging kodok haram, anjing haram, kepiting haram, bekicot haram, dll.
Contoh lain adalah bagaimana persoalan agama itu tidak boleh
dipaksakan (QS. Al-Baqarah [2]:256). Ayat tersebut sudah AMAT SANGAT JELAS, bahwa
agama dan ibadah itu tidak boleh dipaksakan. Akan tetapi setelah ayat tersebut “dijelaskan”
oleh ulama tertentu, maka jadilah santri-santrinya turun ke jalan untuk memaksa
orang-orang untuk beribadah menurut pemahaman mereka. Dengan kekerasan lagi!
Ayat Mutasyabihaat (Tersirat)
Ayat Mutasyabihaat adalah ayat yang membutuhkan kedalaman ilmu
untuk mengetahui. Sehingga anda tidak akan langsung mengerti maksud dari ayat itu
jika hanya bersandarkan pada tekstual saja.
QS. Ali Imron [3] : 190
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,”
Tanda-tanda bagi orang yang berakal seperti apakah yang dimaksud
dalam penciptaan langit dan bumi oleh ayat ini? Anda tentu akan bingung jika hanya
berpegang pada ayat ini. Maka dari itu ketika Allah menyentil kata “langit dan bumi”,
maka tidak sulit untuk menemukan jawabannya. Ya, anda akan menemukan tanda-tanda
kebesaran Allah jika anda paham ilmu astronomi dan geologi!
Betul sekali para sahabat.. Untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang ayat-ayat mutasyabihaat, anda bisa menggunakan ilmu-ilmu
Allah yang terhampar di alam semesta. Ilmu biologi, ilmu fisika, ilmu antropologi,
ilmu sejarah, ilmu hadits, ilmu sosial, dan ilmu-ilmu lainnya. Silakan saja gunakan
jika memang ilmu-ilmu tersebut bisa memudahkan kita memahami makna yang terkandung
dalam ayat-ayat mutasyabihaat. Karena ayat-ayat Allah terhampar di alam semesta.
Kok bisa? Ya bisa... Al Qur’an kok yang bilang.
QS Yusuf [12] : 105
“Dan banyak sekali AYAT-AYAT ALLAH di langit dan di bumi
yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya. “
Gunakan akal, akal, dan akal!
Allah telah menganugerahkan kepada kita akal untuk memetik
berbagai macam hikmah dan pelajaran dalam Al Qur’an. Maka dari itu sangat bertolak
belakang jika kita mengharamkan akal dalam memahami ilmu Allah.
QS Ali Imran [3] : 7
“ ......Dan TIDAK DAPAT MENGAMBIL PELAJARAN (daripadanya)
melainkan orang-orang yang BERAKAL.”
QS Yunus [10] : 100
“ ..... dan Allah
menimpakan KEMURKAAN kepada orang-orang yang TIDAK mempergunakan AKALNYA.”
Kalau begitu, apa bisa kita menjamin bahwa akal kita telah
menuntun kita ke jalan yang benar? Tentu saja tidak. Tapi setidaknya berusahalah
untuk memaksimalkan potensi akal kita! Jangan pernah takut salah. Selalu ada proses
trial-error bagi sebuah pembelajaran. Bukan berarti anda hanya menggunakan “otak”
anda sendirian kemudian membolak-balik ayat-ayat tersebut. Bukan. Gunakan alat bantu
otak dengan berbagai macam fasilitas yang akan memudahkan kita. Termasuk buku-buku
agama, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya, termasuk nasihat para ulama. Nah,
baru otak kita maksimalkan untuk menelaah kebenaran ilmu-ilmu tersebut.
Bagaimana jika kita dibilang sesat akibat salah tafsir? Lho,
memangnya yang paling tahu masalah sesat atau tidaknya orang itu manusia ya? Kita
tidak akan tahu kebenaran mutlak! Yang bisa kita lakukan hanyalah mendekat dan semakin
mendekat pada kebenaran mutlak tersebut.
QS An-Nahl [16] : 125
“ ..... Sesungguhnya
Tuhanmu, Dia-lah yang LEBIH MENGETAHUI tentang siapa yang TERSESAT dari jalan-Nya
dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat PETUNJUK.“ ()
Intinya, jangan takut untuk belajar Al Qur’an. Salah tafsir
adalah sebuah proses menuju kesempurnaan. Insya Allah Tuhan akan memudahkan jika
kita memang benar-benar berniat untuk belajar Al Qur’an!
Allah Sedang Berbicara Lewat Al Qur’an
Pernahkah kita menyadari, bahwa sebenarnya Allah sedang mengajak
bicara pada umat-Nya, melalui ayat-ayat Al Qur’an? Sayangnya kita sering tidak menyadari
hal itu. Sehingga Al Qur’an tetap tersimpan rapi di rak lemari kita, atau hanya
kita gunakan huruf-hurufnya saja untuk “mengusir kesialan.” Pun demikian kita sebenarnya
sedang mengasingkan diri dari Al Qur’an jika kita selalu beranggapan dalam menafsirkan
Al Qur’an itu harus melalui tafsiran para ulama. Lha wong Allah sedang “mengajak
bicara” kita! Betapa sombongnya kita ini ketika mengacuhkan Allah yang sedang berbicara
kepada kita.
QS Al Alaq [96] : 1-5
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia MENGAJARKAN
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".
Belajarlah kepada Sang Guru Sejati! Allah, Sang Maha Memiliki
Ilmu! Biarkan ayat-ayat Al Qur’an itu berinteraksi dengan anda! Pahami ayat-ayat
Allah dengan seksama, jangan tergesa-gesa, jangan takut pula salah, karena Allah
Maha Memaklumi kekurangan kita!
Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “ Biarkan Al Qur’an berbicara
sendiri kepadamu! “ Jangan sampai sebaliknya, Al Qur’an disuruh mengikuti keinginan
kita, atau mengikuti kitab-kitab lain.
Sudahkah Kita Menjadikan Al Qur’an Sebagai Petunjuk?
Jika anda bertanya kepada umat muslim, sebagian besar pasti
menjawab “Iya!”. Akan tetapi kenyataannya tidak! Mereka lebih suka menggunakan kitab-kitab
lain untuk “menjelaskan” Al Qur’an. Dan yang lebih berbahaya, mereka mengira bahwa
mereka sedang mendapat petunjuk dari kitab-kitab yang mereka pegang!
QS Az Zukhruf [43] : 36-37
“ Barang siapa
yang BERPALING dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an), Kami adakan
baginya SETAN (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar MENGHALANGI mereka dari
JALAN yang BENAR dan mereka MENYANGKA bahwa mereka mendapat PETUNJUK.”
Saya sering tertawa dalam hati, ketika dalam sebuah khutbah
Jum’at, pengajian, maupun forum keagamaan, ketika menghitung betapa sedikitnya ayat-ayat
Al Qur’an yang disebutkan, sementara dalil-dalil dari kitab lain dengan lancar mereka
lantangkan di forum itu. Bahkan ada sebuah debat di forum FB, di mana yang mereka
perdebatkan itu adalah kitab-kitab para ulama. Bukankah jika mereka berpegang pada
Al Qur’an akan selesai perkaranya?
Maka dari itu, Allah telah memperingatkan bahwa umat Islam
akan mengabaikan kitab suci ini yaitu Al Qur’an, dan menyangka mereka sedang mendapat
petunjuk!
QS Al Furqan [25] : 30
“ Berkatalah Rasul:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan AL QUR’AN ini suatu yang TIDAK
DIACUHKAN."
Bahkan masih banyak di antara umat kita yang merasa tidak senang
jika hanya ayat Al Qur’an yang dijadikan pegangan. Allah telah memperingatkan!
QS Al Israa’ [17] : 45-46)
“ Dan apabila kamu
membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman
kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup. dan Kami adakan tutupan di
atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya.
Dan APABILA kamu menyebut Tuhanmu saja (hanya) dalam AL QUR’AN, niscaya mereka BERPALING
ke belakang karena bencinya.”
Masya Allah! Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang mengabaikan
Al Qur’an, sedangkan kita merasa sedang mendapatkan petunjuk!
Sekali lagi, Al Qur’an tidak sulit untuk dipelajari. Nabi Muhammad
dan para sahabat yang buta huruf pun mampu belajar Al Qur’an. Para ulama pendahulu
kita pun bisa belajar Al Qur’an. Apalagi kita yang hidup di zaman modern, yang sudah
ada banyak referensi buku, internet, VCD, dsb. Perjuangan kita tidak akan seberat
orang-orang muslim di zaman dahulu. Maka dari itu, amat sangat rugilah kalau kita
sudah menyerah dahulu dengan mengatakan bahwa kita sebagai orang awam tidak akan
mengerti isi kandungan Al Qur’an!
Jadikanlah Al Qur’an sebagai cahaya di hati kita. Biarkanlah
Allah berbicara kepada kita lewat ayat-ayatnya.
Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jadi jangan pernah takut untuk mendekat
kepada-Nya! Pembelajaran terhadap ilmu-ilmu Allah adalah sebuah pencarian yang tidak
akan pernah selesai, hingga ajal menjemput. Jadikan ayat-ayat Al Qur’an sebagai
penghias kehidupan kita.
Selamat belajar Al Qur’an yang penuh hikmah!
Allahu’alam .. Semoga bermanfaat!