QS 29:45
"...inna shshalaata tanhaa 'ani lfahsyaa-i walmunkari,....".
Saudara-saudara
sesungguhnya sholat itu menjegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Setiap menjelang
matahari terbenam di Radio Banten selalu didengungkan kalimat tersebut, siapa yg
menyampaikan tak tanggung2, langsung sang Gurbenur Banten sendiri" Ratu Atut.
Ch.", setiap hari kalimat itu diucapkan, namun yg terjadi sang Ratu dalam masalah
besar dengan KPK yg berkaitan dengan perilaku keji.
Kisah cerita
sang Ratu juga memahami bahwa sholat adalah perilaku ritual dalam menyembah Tuhannya,
wal hasil ternyata tidak sesuai apa yg diucapkan sang ratu, sabda sang Ratu hanya
sandiwara belaka.
Kalau kita
mau menarik logisnya, sesuatu yg bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar tentu
bukan laku ritual, namun lebih besar dari sekedar itu.
Satu contoh
negara Indonesia, apa yg dilakukan negara ini dalam mencegah kejahatan?,
dengan gampang
kita akan menjawab yaitu ditegaknya hukum.
Kalau logika
ini kita tarik kedalam ayat diatas, "bahwa sesungguhnya hukum itu bisa mencegah
dari perbuatan keji dan Mungkar".
Bagaimana
menurut saudara2 bisa masuk logika tidak?, sekilas memang bisa masuk logika, namun
kalau mau diteliti masih ada yg kurang yaitu : "PENEGAKKANNYA".
Jadi perilaku
keji dan mungkar ini hanya bisa di cegah bila Hukum di tegakkan.
Menarik
dari benang logika itu, maka apakah sholat di dalam Alqur'an harus ditegakkan?,
ternyata kita dapati banyak ayat2 yg berkaitan dengan sholat dengan perintah "TEGAKKANLAH
SHOLAT".
HUKUM, dalam
pemahaman umum adalah segala aturan yg membatasi perilaku dalam kehidupan, lalu
hukum itu berisi apa?
tentu berisi
peringatan-peringatan, bagi yg melanggar peringatan itu maka akan dikenai sangsi
berupa hukuman.
Apakah sholat
itu berisi peringatan-peringatan ?
JIka kita
lanjut ayat diatas, maka sholat yg menjegah keji dan mungkar itu ditegaskan lagi,
bahwa :
QS:29:45".......waladzikrullaahi
akbaru,....".
Ya kalimat
inilah kelanjutan dari penegasan tentang sholat bahwa: PERINGATAN Allah melebihi
apapun "
Ternyata
logika itu selaras dengan ayat-ayat Allah. Bahwa hukum berisi peringatan, sedang
sholat juga peringatan dari Tuhan.
QS:36:2
"walqur-aani lhakiim"
Al hakim
adalah nama lain dari Alquran' maka muara Shalat itu mengikuti Alhakim. Atau shalat
itu mengikuti Alquran telah terhubung dari sini.
29:45] Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Hakim/Al Qur'an) dan dirikanlah
shalat, ......."
Untuk menegakkan
Hukum (Sholat) ayat di atas di awali dengan membaca Ketetapan (Al Qur'an). Semakin
jelas bahwa perintah Tegakkan Sholat=Tegakkan Alhakim/Alqur'an.
Secara lengkap
ayat ini berbunyi :
[29:45]
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
peringatan Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sholat dari
akar kata Sad Lad Waw. Bentuk jamaknya Shalawat. Banyak yg mengungkapkan kata shalawat
atas nabi. Brarti nyembah nabi.
Bukan seperti
itukan. Sholat arti dasarnya adalah mengekor. Atau mengikuti dengan sunguh-sungguh.
Dalam perkembangan kata ini muncul banyak pemakaian.
Dalam urusan
hamba dengan Rab. Memiliki maksud sang hamba mengikuti Rabnya. Caranya ya kemana
Rab berkeinginan selalu diikuti oleh hambanya.
Bagaimana
sebaliknya apakah mungkin Rab mengikuti Hambanya?.
Allah dan
malaikatnya Shalawat atas nabi.. Alquran menegaskan hal seperti itu.
Maknanya
bukan Allah mengikuti kemauan Nabi. Namun pengembangan kata sholat ini mengarah
kepada hubungan yang dekat sebagaimana mengekor.
Kata silaturahmi
yang bermaksud menjalin hubungan baik berasal dari dasar kata sila serapan dari
kata salat. Juga pancasila yg bermakna 5 yg berkaitan / berhubungan.
Jadi sholat
itu berhubungan dengan Tuhan dengan sebaik-baik hubungan.
Caranya
ya mentaati aturannya menjauhi larangannya. Jika itu dilakukan hambanya maka Rab
akan memberi balasan kebaikan
Sholat mengekor
itu dari budaya Arab bisa digambarkan seperti ini, jika ada pacuan kuda, antara
kuda terdepan dengan kuda yg akan menyalipnya hingga nempel secara ketat, itu bisa
dikatakan kuda ke dua sedang sholat kepada kuda pertama.
Dengan gambaran
itu, bisa dipahami jika anda sholat untuk Allah atau Rosulnya digambarkan seperti
kuda tadi, kemanapun petunuk Allah mengarah maka ikuti sedekat-dekatnya.
gambaran
seperti ini bisa anda buka di kamus Arab klasik.
Sebab Alquran
itu bahasa Arab klasik tidak sama dengan arab sekarang meski mirip mirip tapi beda.
Ini kamusnya :
Ketik aja
di huruf shad lalu diurutkan kebawah anda bisa menemukan akar Shad Lam Waw. disitu
ada aneka terjemahan yang bisa diambil. kalau belum jelas, masih ada bantuan yg
lebih detailnya versi PDF. anda bisa klik diterjemahan yang ada angka birunya.
Kalau masih
belum tahu mencari Akar Kata anda langsung aja ke alamat ini: http://quran.bblm.go.id/ .
disini bisa membantu anda untuk mencari akar kata,
pesan saya jangan percaya saja dengan terjemahannya, sebab masih banyak yang terpengaruh
dari Kitab Bukhori Cs.